Video yang beredar memperlihatkan sejumlah pengendara motor dan mobil menghentikan kendaraannya. Dugaan penjarahan mencuat usai dalam video tersebut, salah seorang yang diduga sebagai perekam menyebut ada aksi penjarahan.
"Tanah Abang pecah, Tanah Abang pecah. Thamrin City pecah, valid. Thamrin City lagi dijarah," ujar salah seorang dalam video tersebut.
Sontak, video berdurasi sekitar 15 detik itu ramapi diperbincangkan dan membuat publik heboh.
Namun demikian, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Heru Novianto saat dikonfirmasi mengenai video tersebut membantah adanya aksi penjarahan.
"Tidak ada (penjarahan), itu tidak benar," kata Kombes Heru kepada wartawan, Selasa (13/10).
Memang diakui, ada gesekan yang terjadi antara peserta unjuk rasa aksi dengan aparat kepolisian di kawasan Thamrin City, Jakarta. Massa yang berada di depan Thamrin City merupakan pecahan dari massa di Gambir dan Menteng. Setelah dipukul mundur, mereka kemudian mengarah ke Tanah Abang.
"Saat mengarah ke Tanah Abang, mereka diadang oleh pasukan kita. Lalu terjadilah gesekan. Tapi, tidak ada penjarahan," tegas Kapolsek Tanah Abang AKBP Raden Muhammad Jauhari.
BERITA TERKAIT: