Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kelirumologi Garis Lurus

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/jaya-suprana-5'>JAYA SUPRANA</a>
OLEH: JAYA SUPRANA
  • Selasa, 29 September 2020, 10:53 WIB
Kelirumologi Garis Lurus
Ilustrasi/Repro
SAYA mengagumi Antoni Gaudi sebagai mahaarsitek perancang mahakatedral La Sagrada Familia di Barcelona. Sepaham dengan Hundertwasser, Gaudi senantiasa sengaja menghindari garis lurus atas keyakinan bahwa garis lurus hanya dibuat oleh manusia karena tidak ada garis lurus alamiah.

Tidak Ada

Rentangan tali yang kedua ujungnya dipegang lalu secara horizontal ditarik kencang oleh dua manusia memang terkesan lurus, namun sebenarnya tidak benar-benar lurus sebab mengikuti bentuk planet bumi yang bulat.

Tidak ada makhluk hidup berbentuk lurus. Tidak ada tulang termasuk gigi manusia yang benar-benar lurus. Bentuk tubuh ular juga tidak lurus. Mungkin sarang laba-laba memiliki garis lurus, namun garis lurus itu adalah buatan laba-laba bukan alam.
 
Memang ada jalan lurus tetapi pasti buatan manusia, sebab tidak ada jalan alam yang lurus. Memang gunung berbentuk piramidal namun tidak ada sisi gunung bergaris lurus seperti sisi piramida buatan manusia di Mesir, Meksiko, Peru, atau pelataran Museum Louvre Paris.

Memang ada manusia berhati lurus, tetapi cuma kiasan. Sebab bentuk hati sama sekali tidak lurus. Maka saya sempat lama bertahan pada keyakinan rasional maupun emosional, bahkan spiritual, bahwa tidak ada garis lurus alamiah.

Ternyata Ada

Sampai dengan pada suatu hari saya melihat sebuah foto tentang beberapa air terjun yang secara alami saling berdampingan berdekatan satu dengan lain-lainnya sehingga membentuk sejenis tirai.

Pada foto tirai air terjun tersebut tampak jelas bahwa air terjun membentuk garis lurus selama tidak ada benda yang menghambat kelurusan keterjunan air terjun. Atau selama tidak ada angin bertiup yang mengganggu kelurusan keterjunan sang air terjun vertikal ke arah permukaan bumi.

Tidak puas dengan apa yang saya lihat pada foto, saya melakukan eksperimen di kamar mandi sendiri dengan sebuah kaleng yang saya isi penuh dengan air.

Kemudian saya tutup rapat-rapat dengan tutup kaleng, lalu saya beri lubang di tengah tutup kaleng dengan diameter tiga milimeter.

Selanjutnya saya balik sang kaleng agar air di dalamnya secara vertikal terjun ke lantai akibat daya tarik bumi.

Ternyata air yang terjun dari lubang kaleng sampai ke permukaan lantai kamar mandi itu – Eureka ! – secara alamiah berbentuk garis lurus.

Baik foto tirai air terjun maupun eksperimen amatiran saya dengan kaleng berisi air yang terjun vertikal ke permukaan lantai kamar mandi melalui lubang kecil di tengah tutup kaleng yang saya balik itu mengoreksi keyakinan keliru saya bahwa di alam tidak ada garis lurus. Ternyata ada garis lurus alamiah! rmol news logo article

Penulis adalah pembelajar kelirumologi anekaragam fenomena alam.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA