"Sebagai penghormatan institusi Polri kepada beliau sebagai personal bukan sebagai Wapres," kata Tito di Aula PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (18/10).
Tito mengungkap, mengapa Polri memberikan penghargaan kepada JK secara personal bukan atas jabatanya sebagai Wakil Presiden. "Karena bagi saya dari hati paling dalam dan tulus ikhlas," ujarnya.
Sosok JK di mata Kapolri merupakan legenda yang masih eksis di Indonesia. Mantan Kapolda Metro Jaya itu bukan bermaksud memuji, namun menyampaikan fakta-fakta, belum tentu Indonesia dalam masa yang akan datang akan hadir orang yang setara dengan JK.
"Bapak
role model saya," tekan Tito.
JK, sambung Tito, adalah pengusaha yang sukses, dari tingkat lokal menjadi konglomerasi, memiliki jaringan bisnis di berbagai bidang yang sukses dan bersih. Tidak hanya itu, Tito menambahkan, JK juga seorang politisi yang berhasil.
"Tidak main-main menjadi Ketum Partai Golkar, beliau adalah tokoh senior di Golkar, beliau politisi birokrat yang sangat-sangat matang, pernah jadi Kabulog (Kepala Bulog), Menko, dan satu-satunya Wapres yang menjabat dua kali dalam sejarah Indonesia. Itu tidak gampang, Ini pengakuan publik, pengakuan rakyat," urai Kapolri.
Masih banyak kekaguman Tito kepada JK yang diutarakannya, selain pengusaha, politisi hingga birokrat yang sukses. JK juga aktif di kegiatan-kegiatan sosial dimana jabatannya sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) dan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Sosok JK, menurut Tito bisa diterima oleh siapa saja. Dari mulai NU yang sudah dianggap kader, salah satu tokoh di Muhammadiyah, bahkan di kalangan garis keras JK mampu hadir dan diterima.
"Bapak adalah
strong leader, tidak hanya memiliki
power dan
follower, tapi bapak sangat konseptual. Mungkin Bapak tidak sadar, saya sebagai
fans berat Bapak," demikian Tito.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: