Pantauan
Kantor Berita Politik RMOL, rumah terduga teroris yang dilakukan penggeledahan oleh Densus 88 dijadikan kios ikan hias. Kios dua lantai berukuran 4 kali 5 meter tersebut terlihat banyaknya akuarium yang berisi ikan hias.
Ternyata, kios ikan hias tersebut hanyalah untuk menutupi kegiatannya melakukan perakitan bom menggunakan switching bom yang terbuat dari handphone.
Salah satu tetangga, Yuda (38) mengaku curiga dengan kegiatan Adnan di kios ikan hiasnya lantaran buka sejak siang hari hingga pagi hari.
"Iya tutupnya tuh pagi banget. Terus jam 2 dini hari dia bersih-bersih akuariumnya. Kan enggak wajar aja. Cuma enggak kepikiran ternyata dia teroris," ucap Yuda kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu malam (16/10).
Wakapolres Metro Bekasi, AKBP Luthfi Sulistiawan mengatakan, Adnan sudah melakukan kegiatan jual ikan hias sejak dua tahun yang lalu.
"Sebenarnya kegiatan jual beli ikan hias ini sebagian warga juga sudah curiga karena memang selama dua tahun ini hampir dikatakan cukup sepi sebenarnya tapi memang bisa bertahan kadang berjualan sampai tengah malam," ucap AKBP Luthfi Sulistiawan kepada wartawan di lokasi penggeledahan.
Dari hasil penggeledahan, Densus 88 mengamankan barang bukti berupa dua unit switching bom, bubuk-bubuk flash folder dan buku-buku panduan jihad.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: