Salah satunya desa yang memiliki BUMDes yaitu desa Loleo, Kecamatan Morotai Jaya, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara. Sejak didirikan dua tahun lalu, BUMDes yang mengurusi bidang nelayan itu sudah bisa mampu meningkatkan ekonomi masyarakat Morotai.
Kepala Desa Loleo, Romli Marjan mengaku, awalnya memang sulit mengelola BUMDes, karena masyarakat belum terbiasa dan tidak memiliki skill untuk mengelola BUMDes.
Dikatakan Marjan, selain dapat menyerap tenaga kerja, BUMDes juga menampung hasil tangkapan nelayan desa dengan harga yang lebih baik. Pasalnya, dua tahun lalu nelayan tidak terkoordinasi dengan baik, karena menjual sendiri hasil tangkapan ikan tuna ke pasar.
Akibatnya, mereka hanya manjual ikan tuna hasil tangkapannya dengan harga murah yaitu Rp 25-30 ribu/kg. Padahal, ikan tuna yang ditangkap nelayan di Morotai Jaya, memiliki kualitas Bagus.
Tapi sekarang, kata Romli, kondisi itu sudah berbeda. Semua hasil tangkapan 50 nelayan itu ditampung BUMDes Loleo.
"Semua tangkapan ikan tuna dijual dengan harga Rp 32 ribu per kilogram. Sebagian besar tangkapan ikan tuna itu di jual ke kota besar dan di ekspor ke Vietnam dan Jepang," jelas Romli.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: