Salah satunya upaya itu, dengan melakukan rangkaian inspeksi mendadak (Sidak) desa-desa sasaran di kawasan Indonesia Timur. Kegiatan sidak itu, dilakukan bersama
Internasional Fund Agriculture Development (IFAD)
Tim Kemendes PDTT dan IFAD memantau langsung pelaksanaan program di desa-desa yang menjadi lokus Tekad di Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku; Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Teggara Timur; Kabupaten Manokwari Selatan Provinsi Papua Barat; dan Nabire, Provinsi Papua Tengah.
"Kami ingin tahu secara langsung bagaimana program ini diterapkan dan apa dampak langsung kepada kepala rumah tangga sasaran," ujar Country Director IFAD untuk Indonesia Hani Elsadani Salem menjelaskan rangakaian sidak itu dalam keterangan tertulis, Selasa (13/6).
Hani mengatakan, dari rangkaian sidak di berbagai desa sasaran juga akan diketahui berbagai kendala implementasi Program Tekad. Dengan demikian segera dapat dirumuskan solusi baik yang bersifat jangka pendek dan menengah.
"Hasil dari rangkaian kunjungan lapangan, akan jadi masukan demi peningkatan Progam Tekad ke depannya," katanya.
Senada, Direktur PPU Kemendes PDTT yang juga selaku Program Manager Tekad, Ari Indarto Sutijatmo, mengatakan rangkaian kunjungan kali ini akan digunakan sebagai bahan evaluasi dan pengembangan program TEKAD.
Menurutnya, Kemendes PDTT dan IFAD akan terus menggandeng pemerintah daerah dan stakeholder lainnya guna merumuskan langkah-langkah strategis untuk memperkuat Program Tekad dan meningkatkan dampaknya bagi masyarakat desa.
"Jauh-jauh kita datang sampai ke pelosok desa karena Kemendes dan IFAD sangat konsern memperbaiki program Tekad jadi labih baik," tandasnya.
BERITA TERKAIT: