Dalam sambutannya, Menteri Desa PDTT mendorong para Kepala Desa agar mengalokasikan penggunaan dana desa yang salah satunya untuk pengembangan desa wisata.
"Potensi desa wisata itu besar sekali. Oleh karena itu, kita harapkan peran dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk turut mengembangkan potensi ini agar dapat menambah pendapatan bagi desanya," katanya.
Launching 100 Desa Wisata dan E-Ticketing menjadi salah satu langkah awal dalam pelaksanaan pengembangan pariwisata berbasis digital di Nusa Tenggara Barat.
Menurutnya, digitalisasi desa perlu dilakukan untuk menghadapi era revolusi 4.0. Salah satu upaya digitalisasi pariwisata di daerah tertinggal yaitu dengan mengenalkan model sistem elektronik tiket atau e-ticketing di objek-objek wisata maupun desa wisata.
Dalam acara launching turut ditampilkan fashion show karya Desainer Merdi Sihombing yang menampilkan kain tenun dari daerah tertinggal, salah satunya dari Desa Setanggor, Lombok Tengah hasil pewarnaan alami yang diperagakan oleh para Praja IPDN Kampus NTB.
Selain itu, Menteri Desa PDTT bersama Ibu Riri Sandjojo juga meninjau stand pameran dari tiap desa wisata yang menampilkan kerajinan tangan, tenun, dan produk unggulan lainnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, Samsul Wudodo, Wakil Gubernur NTB, Siti Rohmi Djalilah, para Bupati di NTB atau yang mewakili, SKPD Provinsi NTB, para Kepala Desa, Kelompok Sadar Wisata, pengurus BUMDes, serta undangan dari K/L lainnya.
BERITA TERKAIT: