Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

WAWANCARA

Prabowo Banyak Memuji Keberhasilan SBY

Selasa, 16 April 2019, 09:07 WIB
Prabowo Banyak Memuji Keberhasilan SBY
Foto/Net
rmol news logo Dalam acara debat Pilpres terakhir, beberapa kader Partai Demokrat melakukan aksi walk out, saat Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto memberikan pandangan­nya. Suasana sempat heboh.

Hal itu diduga terjadi, lantaran mereka merasa kecewa dengan ucapan Prabowo Subianto yang seolah-olah me­nyalahkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Saat debat, Prabowo menyatakan, kegagalan pereko­nomian saat ini bukan hanya menjadi tanggung jawab Capres petahana Joko Widodo, tetapi juga akibat dari presiden-presiden sebelumnya.

Prabowo mengatakan, perekonomian Indonesia saat ini keluar dari jalur. Ia menilai, berdasarkan Pasal 33 UUD 1945, perekonomian Indonesia semestinya dapat menye­jahterakan masyarakat Indonesia.

Tampaknya hal tersebut membuat beberapa kader Partai Demokrat gerah. Beberapa kader Demokrat, seperti Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrat Rachlan Nashidik, Kepala Divisi Adovokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean pun langsung keluar ruangan.

Bahkan, seorang Kader Partai Demokrat Ardy Mbalembot berteriak-teriak agar partainya keluar dari koalisi pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, di bagian belakang Golden Ballroom Hotel Sultan usai mendengar ucapan Prabowo tersebut.

Ketika ditanya oleh awak media, Ferdinand membantah dirinya keluar dari ruang debat dalam rangka protes atas pernyataan Prabowo. Ferdinand menambahkan, petinggi-petinggi Demokrat, seperti Amir Syamsuddin dan Syarief Hasan mengalami kelelahan karena baru saja datang dari Surabaya, Jawa Timur, sebelum ke venue debat. Sedangkan, Ferdinand sendiri menuturkan seharian telah berkampanye di Tangerang dan juga mengunjungi dapil pencalegannya.

Kendati demikian, aksi protes dari para kader Demokrat terhadap pernyataan Prabowo itu terlihat cukup jelas. Sebab, selain ada kader yang berteriak menyerukan agar Demokrat keluar dari koalisi, Rachlan juga mengeluarkan cuitan memprotes pernyataan tersebut saat debat masih berlangsung. Dia mempertanyakan, Prabowo sedang berdebat dengan siapa, namun SBY yang disalahkan.

Lantas bagaimana tanggapan Gerindra atas aksi walk out beberapa kader Demokrat ini? Apakah memang mereka tersinggung dengan pernyataan Prabowo tersebut? Bagaimana pula respons Komandan Kogasma Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atas kejadian ini? Berikut penuturan lengkapnya.

Andre Rosiade: Prabowo Banyak Memuji Keberhasilan SBY

Bagaimana tanggapan Gerindra soal walk out beberapa kader Demokrat, setelah Prabowo mengkritik presiden-presiden sebelumnya?

Saya rasa tidak ada masalah ya. Pertama, Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dan Bang Hinca Pandjaitan sampai debat berakhir, masih ada di dalam. Kedua, pas mau pu­lang dan saya pamitan, bang Hinca menyampaikan bahwa dia sebagai Sekjen Partai Demokrat memahami maksud pembicaraan pak Prabowo. Beliau kan mendengarkan dari awal hingga debat berakhir ya.

Apa yang dia pahami dan sam­paikan?

Bang Hinca menyatakan, dia me­mahami Pak Prabowo tidak bermak­sud apa-apa. Beliau kan tidak menye­but nama, hanya bilang pelaksanaan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 tidak dilaksanakan secara murni, dan konsekuen.

Kan itu maksudnya, dari awal pendirian bangsa hingga sekarang, pelaksanaan Pasal 33 Undang- Undang Dasar 1945 tidak dilaksana­kan secara konsekuen. Itu saja yang disampaikan Pak Prabowo.

Sepertinya pernyataan Prabowo ini bermasalah...

Tetapi, setelah itu kan Pak Prabowo banyak memuji keberhasilan Pak SBY. Jadi, tidak ada masalah sebetulnya. Cuma, ada teman-teman yang tidak paham, tidak mengerti, karena dia tidak mendengarkan dari awal sampai akhir. Sehingga, begitu ada ucapan itu, dia cepat bereaksi begitu. Itu saja sebetulnya masalahnya.

Yakin Hinca dan AHY tidak mempermasalahkan?

Jadi kadang-kadang teman-teman kan terlalu cepat bereaksi. Nah ini kan beda dengan bang Hinca dan mas AHY yang tenang, negarawan, sehingga mereka tetap di dalam dari awal sampai akhir. Benar tidak ada masalah. Jadi saya rasa, dalam me­nyikapi segala sesuatu itu kita harus tenang.

Kami pun selalu bersikap tenang dalam menyikapi segala sesuatu. Contohnya dalam menyikapi isu den­gan Demokrat, kami selalu tenang-tenang saja, nggak grasa-grusu main Twitter. Kita kan koalisi, jadi dengar dulu sampai habis.

Sudah nggak ada masalah yaden­gan Demokrat terkait pernyataan Prabowo dalam debat capres itu?
Saya rasa nggak ada masalah, karena mas AHY bilang nggak ada masalah, lalu bang Hinca juga bil­ang nggak ada masalah. Saran saya, teman-teman jangan grasa-grusu. Karena khawatir nantinya digoreng orang. Ngetwitt-ngetwitt nanti dig­oreng orang.

Agus Harimurti Yudhoyono:  Tidak Mungkin Kami Keluar Dari Koalisi


Dalam debat capres-cawapres, Prabowo Subianto sempat menyinggung presiden-presiden sebelum­nya mesti bertanggung jawab atas ekonomi Indonesia. Tanggapan Anda?
Saya rasa, kita semuanya harus me­lihat secara objektif terhadap setiap generasi kepemimpinan.

Maksudnya?
Setiap generasi kepemimpinan, pas­ti telah melakukan berbagai capaian.Baik di bidang ekonomi, politik, keamanan, kesejahteraan rakyat, dan sebagainya.

Maksudnya setiap generasi kepemimpinan, memiliki kelebihan dan kekurangan?
Tentunya, ada perubahan yang dilakukan dari satu presiden ke presi­den berikutnya. Apa yang sudah baik dari satu generasi kepemimpinan, maka kita lanjutkan. Namun, apa yang belum baik dari satu generasi kepemimpinan, maka harus diper­baiki.

Anda merasa tersinggung den­gan pernyataan Calon Presiden Prabowo Subianto?

Saya tidak ingin mengomentari lebih jauh terkait hal tersebut.

Tapi saat itu, ada sejumlah elite Partai Demokrat yang keluar lokasi debat tak lama setelah Prabowo menyinggung presiden-presiden sebelumnya?

Yang jelas bagi saya, setiap yang di­lakukan generasi dahulu, wajib diapre­siasi apa pun hasilnya. Apalagi, kalau itu memang terasa oleh rakyat kita. Tapi tentu, karena masa kepemimpi­nan yang dibatasi undang-undang ada hal-hal yang belum tuntas, ada hal-hal yang belum sempurna, maka itulah tugas pemimpin selanjutnya untuk memperbaiki

Apakah itu artinya perlu pemimpin baru?
Sebaiknya, kita inginkan para pemimpin terus menghargai para penda­hulu dengan semangat menjadi lebih baik dari para pendahulunya.

Sikap Partai Demokrat seperti apa setelah pernyataan Prabowo tersebut. Keluar dari koalisi atau tetap solid?
Tidak mungkinlah kami keluar dari koalisi. Toh, tinggal beberapa hari lagi pemungutan suara. Jadi, teman-teman media tidak perlu terlalu membuat sua­sana panas seolah koalisi tidak utuh dan tidak solid. Oh tidak. Kami tetap solid dan kami hadir di sini bisa memberikan support bagi Pemilihan Presiden.

Bagaimana dengan Pemilihan Legislatif?
Iya, kami juga punya tugas, mandat untuk memenangkan Partai Demokrat dalam Pemilihan Legislatif 2019, bukan hanya Pemilihan Presiden. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA