Perlu diingat kembali, peristiwa turunnya malaikat dari Arasy ke Baitul Makmur dan jatuhÂnya iblis ke neraka (Q.S. al-Baqarah/2:30), bisa dihubungkan dengan sifat dan sikap dengki. Dengki ini juga yang membuat Qabil membunuh saudaranya, Habil dan membuatnya menyesal seumur hidup (Q.S. al-Maidah/5:27-31). Akibat kesalahan fatal yang dilakukan Qabil, maka seÂtiap dosa serupa yang diulangi oleh anak-cucu Adam maka Qabil ikut menanggung sebagian dosa itu, sebagaimana disebutkan dalam hadis: "Tiada suatu jiwa yang terbunuh dengan pengaÂniayaan, melainkan putera Adam yang pertama dahulu itu mendapat bahagian dari penumpahÂan darah itu, kerana ia yang pertama membuka jalan untuk penumpahan darah." (H.R. Bukhari dan Muslim).
Iri (hasad) boleh jadi paling banyak meÂnyebabkan manusia jatuh ke jurang kehanÂcuran. Anak turunan Qabil yang menyelesaiÂkan persoalannya dengan dendam karena dengki banyak ditemukan di mana-mana. KerÂancuan politik dan kekuasaan yang terjadi di mana-mana tidak sedikit disebabkan oleh fakÂtor kedengkian. Ekspektasi yang berlebihan sudah dipasang di dalam dirinya untuk menÂcapai kemenangan, demikian pula tim sukses sudah percaya betul kalau tim yang dipromoÂsikannya akan menang, namun ternyata meÂleset, maka lahirlah politik benci yang apa saja dilakukan oleh saingan bebuyutannya itu adaÂlah salah. Dicarikan cara paling efektif untuk memakzulkannya dengan berbagai cara. Tidak tanggung-tanggung, termasuk caranya adalah melakukan fitnah keji. Meskipun mereka sadar bahwa "fitnah lebih keji dari pada pembunuÂhan" tetapi tetap saja melakukannya. Ini adaÂlah warisan dan pengaruh iblis yang merasuk di dalam diri mereka. Akibatnya, yang menuai masalah bukan hanya dirinya dan yang terliÂbat dengan masalah itu tetapi juga masyarakat yang tak berdosa ikut menanggung akibatnya. Social cost ternyata memang amat mahal.
Dalam Hadis Nabi disebutkan ada tiga dosa dan kelemahan yang sering menyebabkan manusia jatuh ke lembah kehinaan, yaitu a) Sombong, yang membuat Iblis tidak mau sujud kepada Nabi Adam AS. b) Tamak, karena ketaÂmakanlah yang membuat Adam makan buah terlarang di surga. c) Dengki, karena kedengÂkianlah yang membuat Qabil membunuh HaÂbil. Dalam Al-Qur’an juga Allah Swt telah memÂperingatkan: "Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki". (QS. Al-Falaq: 5). Perbuatan dengki ini sangat halus dan tersimÂpan di dalam dada, namun Allah Swt Maha Mengetahui: 'Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, ". (QS. Al-A'raf/7: 33). Yang dimaksud wa ma bathana (perbuatan keji yang tersembunyi) dalam ayat ini ialah dengki. Dikatakan, takutlah terhadap dengki itu, sebab pengaruhnya tampak pada dirimu sebelum tampak pada orang lain yang menjadi obyek didengki.
Jika politik benci merajalela di dalam masyarakat maka pertanda masyarakat itu akan mengalami bencana, entah bencana alam atau bencana sosial yang tak kalah fatalnya dengan bencana alam, seperti fitnah kubra sebagaimana yang pernah melanda umat terdahulu, termasuk sahabat nabi yang melahirkan aliran-aliran teologi itu.
BERITA TERKAIT: