Berawal dari mimpi raja sebagaimana diaÂbadikan di dalam Al-Qur’an (Q.S. Yusuf/12) yang menceritakan mimpi raja negeri Mesir saat itu. "Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering." Hai orang-orang yang terkeÂmuka: "Terangkanlah kepadaku tentang takÂbir mimpiku itu jika kamu dapat menakbirkan mimpi." (Q.S. Yusuf/12:43).
Para petinggi kerajaan sibuk mencari orang yang bisa menakwil mimpi raja.AkhÂirnya ketemulah seorang pemuda cerdas bernama nabi Yusuf. Mimpi raja ditakwil oleh Yusuf: "Yusuf berkata: "Supaya kamu berÂtanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit unÂtuk kamu makan" (12:47). Para raja menÂganjurkan seluruh rakyatnya untuk menginÂtensifkan dan mengefektifkan pertanian agar negeri Mesir bisa terbebas dari krisis pangan yang berkepanjangan. Selama tujuh tahun berturut-turut panen raya masyarakat berÂhasil. Berkat nasehat Nabi Yusuf raja menÂginstruksikan agar hasil panen tidak digunaÂkan untuk hal-hal yang konsumtif, melainkan harus dihemat guna mengantisipasi masa paceklik yang akan melanda dunia tujuh taÂhun berikutnya.
Alkisah, berkat advice Nabi Yusuf terhÂadap raja diakomodir, maka jadilah negeri Mesir sebagai negeri penyelamat dunia karÂena negeri ini mampu mensuplay kebutuhan yang diperlukan di dalam dan di luar negeri. Mesir menjadi negeri unggul, menjadi tempat ketergantungan negeri-negeri di sekitarnya. Kekuatan negeri Mesir terletak karena manaÂjemen pasca panen yang dirancang Nabi Yusuf. Akhirnya Nabi Yusuf pun dipromosiÂkan sebagai salahsatu petinggi kerajaan berÂkat kecerdasannya. Sesungguhnya bisa juga difahami bahwa kemampuan yang luar biasa Nabi Yusuf ialah prediksi dan perencanaanÂnya yang sangat matang, bukan dirinya seÂbagai Nabi dan ahli takwil mimpi tetapi keÂcerdasannya membuat analisis dan program yang tepat guna. Ia membuat analisis proÂgram jangka pendek, jangka menegah, dan jangka panjang. Ia juga memiliki ketegasan dalam memimpin karena tidak mungkin terÂcapai penghematan tanpa ketegasan dan diÂsiplin nasional.
Kesuksesan negeri Mesir ini disebabkan oleh sikap keterbukaan raja mau menerima orang lain dari kalangan professional di luar lingkungan dan keluarga istana. Ini pelajaÂran penting buat kita juga bahwa jika setiap persoalan diserahkan kepada ahlinya pasti akan selesai. Sebaliknya jika persoalan disÂerahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka kata Nabi Muhammad Saw, tunggulah kehancurannya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.