Nasruddin membuktikan anggapan bahwa logika obyektif maka semua orang niscaya memiliki logika seragam sama dan sebangun sebenarnya keliru.
Pada kenyataan logika bersifat subyektif maka tidak semua orang niscaya memiliki logika yang sama dan sebangun.
Kunci Hilang
Alkisah pada suatu siang hari bolong, Nasruddin berkeliaran di halaman rumahnya sambil mengomel-omel. Maka tetangga Nasruddin bertanya "Kenapa kamu berkeliaran di halaman rumahmu?". Nasruddin menjawab "Aku kehilangan kunci rumahku!".
Tetangga lanjut bertanya "Seingatmu, kunci rumahmu hilang di mana?". Nasruddin menjawab "Aku ingat bahwa kunci rumahku hilang di dalam rumahku?".
Tetangga terheran-heran "Lah, kenapa kau sibuk mencari kunci rumahmu yang hilang di dalam rumahmu justru di luar rumahmu?". Nasruddin menjawab sambil terus sibuk mencari "Aku mencari kunci rumahku di luar rumahku sebab di luar rumahku terang benderang sementara di dalam rumahku gelap gulita!".
Kuliah UmumNasruddin diundang untuk memberikan kuliah umum di sebuah perguruan tinggi. Sebelum kuliah umum dimulai, terlebih dahulu Nasruddin bertanya kepada civitas akademika yang hadir di balairung perguruan tinggi yang mengundang Nasruddin "Apakah kalian sudah tahu apa yang akan saya bicarakan?" Hadirin serempak menjawab "Beluuuuum!". Nasruddin nyeletuk "Buat apa saya bicara apabila kalian belum tahu apa yang akan saya bicarakan!" lalu meninggalkan balairung.
Perguruan tinggi yang sama kembali mengundang dan Nasruddin kembali bertanya "Apakah kalian sudah tahu apa yang akan saya bicarakan?". Hadirin serentak serempak menjawab "Sudaaaaah!". Nasruddin nyeletuk "Buat apa saya bicara apabila kalian sudah tahu apa yang akan saya bicarakan!" lalu meninggalkan balairun.
Perguruan tinggi tidak kapok mengundang kembali Nasruddin dan Nasruddin kembali bertanya "Apakah kalian sudah tahu apa yang akan saya bicarakan?". Secara empiris hadirin sudah menjadi lebih cerdik dalam menghadapi logika Nasruddin maka yang separuh menjawab "Beluuuuum!" sementara yang separuh lagi menjawab "Sudaaaaah!". Maka Nasruddin nyeletuk "Baguuuus! Silakan yang sudah tahu memberi tahu kepada yang belum tahu!" lalu meninggalkan balairung.
[***]Penulis adalah pendiri Pusat Studi Kelirumologi dan Pusat Studi Humorologi