Sementara dua penulis China abad XX yang saya kagumi adalah Lhu Hsun dan Jin Yong yang belum lama ini pada tanggal 30 Oktober 2018 di Hong Kong meninggalkan dunia fana ini.
TrilogiJin Yong yang semula bernama Louis Cha adalah pendiri dan redaksi surat kabar Hong Kong, Ming Pao.
Universitas Cambridge menganugerahkan dua gelar doktor, satu sebagai kehormatan dan satu lagi berdasar penelitian. Jin Yong menggubah belasan epos wu-xia.
Sejak masa remaja saya pribadi mengagumi trilogi Sia Tiauw Eng Hiong, Sin Tiauw Hiap Lu, dan To Liong To yang mulai popular di Indonesia pada tahun 1960an.
Betapa besar pengaruh Jin Yong terhadap kebudayaan China masa kini terbukti pada ketika memulai kerajaan bisnis on-line Alibaba, Jack Ma dengan bangga memberi julukan bagi dirinya sendiri sebagai Feng Qingyang, tokoh legendaris dalam mahakarya Jin Yong, Xiao Ao Jianghu.
Sementara tak kurang dari sang legenda mahabintang, Andi Lau mengawali karier sebagai pemeran Yo Ko dalam serial film televisi, Sin Tiauw Hiap Lu produksi tahun 1983.
A Chinese Lord of The RingsBelasan epos wu-xia yang ditulis Jin Yong pada kurun waktu selama 17 tahun sejak 1955 sampai dengan 1972 laris terjual sekitar 300 juta eksemplar di samping digarap sebagai film lepas, serial televisi, game luar biasa popular namun terbatas di kawasan Asia.
Setelah puluhan tahun merajalela di Asia, pada tahun 2018 mahakarya Jin Yong mulai diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Anna Holmwood.
Penerbitan perdana adalah Sia Tiauw Eng Hiong dialih bahasa Inggeris menjadi “A Hero Born†diterbitkan oleh MacLehose Press serta dipropagandakan sebagai A Chinese Lord of The Rings sejajar dengan trilogi mahakarya John Ronald Ruel Tolkien.
[***]Penulis adalah pembelajar kebudayaan dunia