Mahakarya KebudayaanSampe yang dalam dialek lain juga disebut Sape bermakna "memetik dengan jari" merupakan alat musik tradisional Suku Dayak.
Dimainkan dengan cara memetik dawai dengan jari-jari dari kedua belah tangan, menghasilkan lantunan nada syahdu, teduh dan jernih menerawang dalam kalbu, baik ungkapan sukacita maupun nestapa mengalun merdu menembus relung sukma
Alat musik Sampe terbuat dari kayu yang dibentuk dan dipahat menyerupai gitar dengan hiasan ukiran khas Dayak.
Pada awalnya berdawai serat pohon enau, namun di masa kini menggunakan senar kawat. Sampe berbadan kecil memanjang, sekitar 1-1,5 meter, memiliki tangga nada 11-12 dengan tiga sampai lima untai.
Di balik kesyahduan titi nada pentatonik yang dihasilkan sampe tersimpan kearifan lokal yang selaras dengan konservasi alam dan kebajikan hidup.
Masyarakat Dayak percaya hanya kayu yang diambil pada saat malam hari bulan gelap adalah yang terbaik untuk sampe.
Dawai Sampe lestari syahdu berdenting mengiringi kemajuan zaman menjadi bagian khasanah musik Indonesia merupakan satu di antara sekian banyak perbendaharaan mahakarya kebudayaan Nusantara yang tiada dua di planet bumi ini.
[***]Penulias adalah pendiri MURI
BERITA TERKAIT: