Dari sinilah bermula kisah Adam bersama pasangan barunya bernama Hawa. Adam diseÂbut Adam (Hebrew: A=sendiri, damon=kesepian) karena kesepian seorang diri (manusia) karena ditinggalkan pasangannya, yaitu Lillith. AkhÂirnya Tuhan menciptakan pasangan baru dari tulang rusuknya sendiri yang kemudian berÂnama Hawa. Adam bahagia sekali dengan isÂteri barunya dan ia sangat memanjakannya. Apapun permintaan isteri barunya dipenuhinya karena takut kehilangan isteri untuk kedua kaÂlinya. Termasuk Adam memenuhi desakan isÂteri barunya untuk memakan buah khuldi yang terlarang itu.
Yang namanya isteri pertama, sekalipun suÂdah diceraikan, rasa cemburu, dendam, dan benci terhadap Adam mantan suaminya tentuÂnya dengan isteri barunya, Hawa, tetap bergeÂjolak di dalam dirinya. Semakin bahagia Adam bersama Hawa semakin dendam bergejolak di hati Lillith. Ia kemudian berkoalisi dengan Iblis untuk menjatuhkan dan mengusir Adam dan Hawa dari syurga, dengan berbagai cara. Lillith berkeinginan keras mengusir Adam dan Hawa dari syurga karena Adam punya isteri baru. SeÂmentara Iblis juga dendam kepada Adam kareÂna gara-gara dia sehingga menjadi makhluk terÂkutuk seumur hidup. Akhirnya usaha keduanya berhasil mengusir Adam dan Hawa dari syurga kenikmatan turun ke bumi penderitaan.
Yang namanya dendam kesumat sulit unÂtuk diredam. Tidak cukup Adam dan Hawa diÂjatuhkan ke bumi, keduanya menyusul Adam dan Hawa untuk mengganggu anak-cucu Adam agar terjebak terus di dalam kesesatan. Iblis bisa mengambil berbagai bentuk untuk memÂpengaruhi Adam dan Hawa beserta anak cucuÂnya, sedangkan Lillith mengambil bentuk setÂan betina (
female demond) yang gentayangan mencari mangsa dari anak cucu Adam.
Lillith selalu dihubungkan dengan setan betiÂna yang menakutkan. Mungkin itulah sebabnya mengapa di hampir seluruh dunia selalu punya cerita tentang setan betina. Seolah-olah jenis kelamin hantu kejam itu adalah betina. Bandingkan di Indonesia dengan nama-nama hanÂtu mengerikan seperti nenek sihir, Mak lampir, kuntilanak, gendruwo, dan hantu-hantu lokal lainnya. Itu semua jelmaan dari Lillith, isteri perÂtama Adam yang dipanjangkan umurnya sepaÂnjang usia manusia sama dengan Iblis.
Dalam Islam, tentu cerita ini tidak pernah ditemukan di dalam Al-Qur'an dan Hadis. Cerita ini ditemukan di dalam cerita rakyat Yahudi. NaÂmun, cerita ini muncul di dalam Kitab Talmud, sebuah kitab penafsiran Kitab Perjanjian Lama seperti diungkapkan dalam Kitab Erubin 100b, Bava Batra 73b, Niddah 24b, Sabbat 151b, yang dihubungkan dengan salah satu pasal daÂlam kitab Perjanjian lama: Di sana berpapasan binatang gurun dengan anjing hutan, dan jin bertemu dengan temannya; hantu malam saja ada di sana dan mendapat tempat perhenÂtian (Yesaya/34:14). Pasal lain yang sering diÂhubungkan dengan cerita Lillith ialah Kitab KeÂjadian: Kitab Kejadian 3:16: FirmanNya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu menÂgandung akan kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu".
Dalam literatur kekristenan yang otoritatif, cerita tentang Lillith tidak diakui keberadaanÂnya. Hanya di sejumlah literatur Yahudi ditemuÂkan sejumlah sumber tentang Lillith, seperti dalam Kitab Talmud, baik dalam Kitab Talmud Babilonia yang lebih tebal maupun Kitab TalÂmud Palestina yang lebih sederhana, cerita Lillith sebagai perempuan yang penuh misteri, ditemukan di dalamnya. Hanya saja cerita seÂlengkapnya jarang diulas dalam buku-buku berÂbahasa Indonesia.