Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hidayat Nur Wahid Dukung Upaya Jamiat Khier Luruskan Sejarah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 31 Agustus 2018, 21:43 WIB
Hidayat Nur Wahid Dukung Upaya Jamiat Khier Luruskan Sejarah
Hidayat Nur Wahit berfoto bersama dengan delegasi Jamiat Kheir/Ist
rmol news logo Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid kedatangan tamu dari delegasi organisasi Islam tertua di Indonesia, Jamiat Kheir.

Kedatangan delegasi yang dipimpin Ketua Yayasan Prof. Dr. Husin Alatas, dengan anggota Kepala Lembaga Bahasa Arab, Habib Husein Al Hadad, Kepala Akademik, Habib Muhammad bin Sahil, Perwakilan MA Jamiat Khair H.A. Zayadi dan Direktur Pendidikan Binakeir Ali Badrudin ke MPR itu untuk memberikan undangan seminar pendidikan sekaligus bersilaturahim.

Selain itu, Husin Alatas juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Hidayat, karena dalam berbagai kesempatan melakukan Sosialiasi Empat Pilar MPR, politisi PKS itu mengungkapkan peran penting Jamiat Kheir dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

"Karena kami tahu Pak Hidayat selalu mengangkat nama Jamiat Kheir, maka kami datang untuk menyampai ucapan terima kasih," kata Husin.

Lebih lanjut Husin menjelaskan rencananya seminar pada November 2018 untuk memperingati 117 tahun berdirinya Jamiat Kheir.

Husin berharap, melalui seminar ini secara institusi ada penyebutan dalam sejarah bahwa Jamiat Kheir turut andil di awal-awal kebangkitan nasional.

Di awal pendirian Jamiat Kheir pada 1901, sudah ada benih-benih inklusifitas, dengan anggotanya lintas suku, seperti  KH. Ahmad Dahlan, K.H. Oemar Said Tjokroaminoto.

Husin juga menjelaskan pada 1903 Jamiat Kheir mengadakan kongres di Batavia, salah satu resolusinya berbunyi bahwa haram untuk tunduk pada pemerintah kolonial Belanda.

Organisasi ini lanjut Husin lahir dari tokoh-tokoh perjuangan, antara lain, K.H. Ahmad Dahlan, H. Oemar Said Tjokroaminoto. Bahkan, HOS Tjokroaminoto diketahui pidah ke Surabaya, dan lewat CV Setia Usaha yang sahamnya dimiliki Jamiat Kheir menerbitkan kora Oetoesan Hindia.

Lewat koran ini HOS Tjokroaminoto menyebarkan ide-idenya tentang nasionalisme dan sebagainnya.

"Jadi, kalau dari rentang sejarah jelas menunjukkan bahwa Jamiat Kheir harus diakui sebagai bagian yang tak dapat dipisahkan dari kemerdekaan Indonesia, tak terpisahkan dari NKRI," kata Husin.

Dalam kesempatan tersebut Hidayat menyambut baik rencana Jamiat Kheir, untuk berbenah diri dan menjelaskan peran Jamiat Kheir dalam kemerdekaan Indonesia.

Menurut Hidayat, upaya Jamiat Kheir tersebut untuk mengembalikan marwah kualitas pendidikan ketika pertama kali didirikan.

"Waktu itu marwah Jamiat Khair lebih menekankan pada pendidikan berbasis bahasa Arab. Tujuannya untuk mencetak kader da'i, kiai dan sebagainya yang punya karakter Rahmatan Lil Alamin," ujar Hidayat. [nes]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA