Keduanya memperkenalkan Project Bhinneka di Lobby Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/7).
Ketua MPR Zulkifli Hasan mengapresiasi Project Bhinneka ini sebagai wujud kekompakan meski para personel memiliki latarbelakang agama dan suku yang berbeda.
"Mereka adalah anak muda Indonesia. Anak-anak muda Merah Putih, yang penting bagi mereka adalah karya apa bisa disumbangkan untuk Indonesia," kata Zulkifli.
Zulkifli juga menyebut kegiatan dan program anak muda ini bisa menjadi contoh bagi orang tua terutama para politisi.
"Tidak ada soal buat mereka. Tidak ada pertengkaran. Tapi pertengkaran adu karya, adu prestasi. Karena itu mari kita yang tua-tua ini, para politisi, jangan cemari udara kita dari rasa kebencian, yang akan membuat dada kita sesak, sumuk, dan tidak produktif," katanya.
Dikesempatan yang sama Haikal menjelaskan bahwa Project Bhinneka ini berawal ketika belajar di luar negeri. Menurutnya sulit untuk memperkenalkan budaya dan karya bangsa Indonesia kepada generasi muda. Haikal melihat anak-anak muda Indonesia penuh talenta.
Untuk itu jugalah dirinya membuat Project Bhinneka yang bertujuan memudahkan anak muda yang punya talenta, anak muda kreatif untuk mengekspresikan talenta mereka melalui Project Bhinneka.
"Dengan usia yang masih mudah seharusnya lebih produktif bekerja dan berkarya," ujarnya.
Valerie Thomas menambahkan Project Bhinneka ini melestarikan budaya agar semua seniman di Indonesia maupun di luar mengetahui bahwa Indonesia sangat spesial.
"Apalagi kami yang bersekolah di luar negeri, mereka tidak mengetahui Indonesia. Kita memberi pesan kepada anak muda Indonesia untuk tidak berhenti berkarya. Gunakan energi kita dengan hal-hal yang positif," ujarnya.
[nes]
BERITA TERKAIT: