Gus Yahya ke Israel memenuhi undangan American Jewish Community (AJC) pada medio 10-14 Juni lalu. Menanggapi kritik, Gus Yahya telah memberikan klarifikasi bahwa dirinya datang atas nama pribadi. Selain itu, dia juga menyampaikan kedatangan bagian dari upaya menghidupkan perdamaian, untuk membela Palestina. Namun demikian, penÂjelasan itu belum bisa meredakan kekecewaan sebagian masyarakat di Tanah Air.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, salah satu tokoh yang selama ini dikenal aktif menggalang dukungan untuk Palestina memandang kunjungan Gus Yahya tidak menguntungÂkan secara politik. Karena, ide baik Gus Yahya tidak digubris Israel. Politisi PKS itu mewanti-wanti semua kalangan di Tanah Air untuk hati-hati dengan jebakan politik Israel. Berikut ini pandangan Hidayat Nur Wahid selengkapnya mengenai polemik kunjungan Gus Yahya.
Bagaimana pandangan Anda mengenai kunjungan Gus Yahya Ke Israel? Saya belum tahu posisi beliau di sana mewakili siapa dan untuk siapa? Saya hanya mengulang kembali pernyataan yang disamÂpaikan sejumlah pihak. PBNUtelah menyampaikan bahwa kunÂjungan Pak Yahya tidak terkait dengan PBNU. Kemudian, Watimpres juga menyatakan, tidak terkait dengan urusan kunjungan pak Yahya. Jika beliau mengatasnamakan untuk membela Palestina, Fatah dan Hamas itu menolak dan tidak setuju keÂdatangan beliau ke Israel. Jadi sebenarnya yang diperjuangkan itu siapa? Dan harus menjadi catatan, keberadaan Pak Yahya di Israil mendapatkan tepuk tangan meriah dari mereka.
Maksud Anda, dari sisi poliÂtik, kunjungan Gus Yahya blunder? Pak Yahya menyampaikan tentang pentingnya kasih sayang dan keadilan. Dan, saya belum lama bicara dengan Ibu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Ibu Retno memberikan informasi bahwa Israel menolak keras resolusi sidang umum PBB unÂtuk memberikan perlindungan kepada warga sipil Palestina. Pak Yahya Staquf menyampaikan pidato pada hari Senin-Selasa (11 sampai 12 Juni). Dan, perÂistiwa penolakan terhadap hasil sidang umum PBB oleh Israel dan negara lain konco-konconya pada hari Selasa-Rabu-nya. Pak Yahya menolak keras tindakan brutal terhadap masyarakat sipil di Gaza. Tetapi, sikap resmi Israil menunjukkan sikap yang tidak manis terhadap ide pak Yahya. Hal ini menunjukkan Israel tidak mengenal sikap kasih sayang, tidak mengenal keadilan, dan secara nyata menolak perlindÂungan terhadap hak sipil warga Palestina.
Gus Yahya menyampaikan kunjungannya bagian memÂbela Palestina. Bagaimana penilaian Anda? Menurut saya, jika memang kita ingin berjuang untuk Palestina maka harus berada di wilayah membela kepentingan Palestina. Jangan kita masuk dalam jebakan dari kepentingan Israel. Kita semua harus hati-hati terhadap mereka.
Apakah kunjungan Gus Yahya melemahkanperjuanganmembela Palestina? Pak Yahya sudah menyampaikan bahwa kunjungannya atas nama pribadi yang tidak terkait dengan sikap PBNUdan Watimpres. Namun demikian, kunjungan itu menimbulkan salah paham. Dampak kunjunganitu tentu bisa memberiÂkan pengaruh ke dalam negeri. Kesalapahaman itu bisa menjadi pintu yang tidak mendukung Palestina untuk mengadudomba antar masyarakat Indonesia. Lebih jauh, untuk mengaduÂdomba masyarakat Indonesia dengan Palestina.
Menurut saya, untuk menghadapi Israel kita harus berpatokan kepada sikap resmi Israel. Sikap mereka sudah jelas. Sikap Israel kontradiktif dengan ide baik dari pak Yahya. ***
BERITA TERKAIT: