Munafik bisa terjadi secara individu dan bisa juga terjadi secara kolektif. Jika manusia atau masyarakat terjangkit penyakit kemunafikan maka akibatnya bisa sangat luas; bukan hanya menimpa diri sendiri atau keluarga yang berÂsangkutan tetapi juga orang lain, bahkan bisa menimbulkan bencana sosial secara massif. Itulah sebabnya Allah Swt mengancam sifat dan sikap munafik ini paling berat melampaui azab yang ditujukan kepada orang kafir biasa, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur'an: "Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditemÂpatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendaÂpat seorang penolong pun bagi mereka". (Q.S. al-Nisa'/4:145).
Kemunafikan merupakan sifat-sifat umum yang di dalamnya mengadopsi sejumlah peÂnyakit sosial lebih mikro. Dalam beberapa kitab kuning dikumpulkan sejumlah ciri-ciri mikro keÂmunafikan sebagai berikut: dusta, khianat, fujur dalam pertikaian, ingkar janji, malas, beribadah dengan riya', sedikit sekali berzikir, memperceÂpat shalat, mencela orang-orang yang taat dan saleh, mengolok-olok Al-Quran, as-Sunnah, dan Rasulullah s.a.w. bersumpah palsu, enggan berÂinfak, tidak menghiraukan nasib sesama kaum muslimin, suka menyebarkan khabar dusta, senang memperbesar peristiwa atau kejadian, mengingkari takdir, selalu membantah dan tidak ridha akan takdir Allah s.w.t., mencaci maki kehormatan orang-orang saleh, sering meningÂgalkan shalat berjamaah, membuat kerusakan di muka bumi dengan dalih mengadakan perÂbaikan, sikap yang tidak sesuai antara batin dan lahir, takut terhadap kejadian apa saja, beruzur dengan dalih dusta, menyuruh kemungkaran dan mencegah kemakrufan, pelit dalam masalah kebajikan, sering lupa kepada Allah s.w.t, menÂdustakan janji Allah s.w.t. dan Rasul-Nya, lebih memperhatikan zahir dan mengabaikan batin, sombong dalam berbicara, tidak memahami masalah-masalah agama, bersembunyi dari manusia dan menentang Allah dengan perbuaÂtan dosa, senang melihat orang lain susah dan susah bila melihat orang lain senang.
Sifat-sifat kemunafikan di atas memang berpotensi menimbulkan kesusahan di dalam masyarakat. Salah satu saja di antaranya bisa merepotkan apalagi jika berakumulasi sifat-sifat itu di dalam diri seseorang atau suatu masyarakat, maka tentu akan lebih merepotkan lagi. Bahkan negara bisa hancur berantakan berkali-kali jika dihuni oleh para kaum munafik.
Upaya membersihkan individu dan masyarakat yang munafik (
hypocrite) diperlukan usaha terus menerus dengan berbagai jalur dan metode. Melakukan pembiaran terhadap kemunafikan sama artinya membiarkan penyakit menular itu mewabah di mana-mana. Virus kemunafikan bisa berjangkit sangat cepat tidak kalah dengan peÂnyakit biologis biasa. Pendekatan penyadaraan keagamaan sangat efektif untuk menyembuhkan penyakit kemunafikan ini. Karena itu, peran ulama dan ormas-ormas agama dan budaya sangat diperlukan guna memberantas bahaya laten kemunafikan ini.