Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel menyayangkan terjadinya aksi tersebut. Dia menjelaskan, apa yang dilakukan jamaah umrah Sorban itu tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Saudi.
Bahkan, menurut keterangn pers KBRI Riyadh, kejadian itu berpotensi mengganggu hubunÂgan diplomatik Indonesia-Arab Saudi.
Bagaimana Kementerian Agama menanggapi kejadian itu? Lalu apakah Kemenag melayangkan teguran keras kepada jamaah Sorban? Berikut pernyataan Sekjen Kementerian Agama, Nur Syam kepada
Rakyat Merdeka;
Bagaimana Kementerian Agama menanggapi aksi jaÂmaah umrah sorbant? Jadi begini, kalau nyanyian dan lantunan-lantunan yang dimaksudkan untuk doa tertentu tidak masalah.
Mars 'Yaa Lal Wathan' kan itu hanya ekspresi doa. Cuma yang dimasalahkan itu adalah menyangkut perkara etika saja. Seharusnya tidak perlu dinyanyikan bersama-sama yang bisa mengganggu jamaah umrah yang lain. Jadi itu hanya soal etika saja kurang tepat. Kalau orang berdoa ya boleh-boleh saja.
Pada ibadah sa'i kan itu yang dibutuhkan adalah perjalanan sa'i-nya. Tidak ubahnya orang thawaf yang dipentingkan hanya perjalanan thawafnya. Perkara mereka doa, ya sesuai dengan manasik dan sesuai dengan tuntunan, kalaupun tidak bisa ya tidak masalah. Ya mungkin (hal itu terjadi) karena saking semangatnya ingin bernegara dan ingin Indonesia tetap dalam koridor NKRI. Namun karena semangatnya mereka lupa, kaÂlau lantunan tersebut ternyata pada saat-saat yang dalam tanda petik perlu kajian lebih lanjut. Pasalnya (dalam ibadah sai dan thawaf) itu yang dinilai adalah perjalanan fisiknya mereka menÂgelilingi kabah tujuh kali atau sa'i tujuh kali putaran.
Jadi menurut Anda aksi itu tidak masalah? Kejadian ini kita harus jadikan pelajaran. Kalau nyanyian yang dimaksudkan adalah berdoa ya tidak usah berdoa secara berÂjamaah yang bisa mengganggu jamaah lainnya. Berdoa kan bisa dengan hati dan bisa dengan suara pelan.
Mungkin dipandu satu orang saja yang lain bisa dalam hati. Saya rasa ini hanyalah perÂsoalan etika, jadi jangan buat kegaduhan. Sebab kita semua beribadah dengan tujuan untuk menjaga marwah ibadah itu sendiri.
Artinya kami berharap agar jamaah umrah atau haji mengÂhargai jamaah yang lain yang juga butuh kekhusyuan.
Memangnya sejauh ini Kemenag tidak pernah menerÂbitkan buku panduan ibadah umrah? Tentu ada, kan kami sudah punya buku tuntutan manasik, kami sudah punya buku pedoÂman umrah, kami sudah puÂnya buku pedomana doa-doa yang harus dilakukan pada saat melakukan sa'i, thawaf, dan ziarah, jadi semua udah ada doa-doanya. Memang bukan surat edaran atau kewajiban. Akan tetapi, kami kerap meminta jamaah umrah atau haji tolong doakan negara Indonesia aman, tentram, dan semakin maju. Hal ini kan sudah terbiasa dilakukan. Meski demikian, kami juga kerap mengingatkan lakukan hal begitu dengan cara-cara yang pantas, etis, dan tidak mengÂganggu jamaah lainnya.
Apakah Kemenag akan melakukan investigasi terkait hal itu? Ya, saya rasa kami imbauan sajalah. Kami tidak melakukan investigasi, namun saya rasa kami ingin memperoleh kejelaÂsan terhadap hal-hal seperti ini, supaya ke depan bisa menjadi acuan. Tapi saya rasa tim haji suÂdah melakukannya. Kami tentu tidak bisa memberikan jawaÂban lebih detail. Sebab ranah itu yang lebih tahu Direktorat Jenderal Pelayanan Umrah dan Haji Kementerian Agama.
Kemenag apakah akan memberikan teguran kepada Banser, karena menurut keterangan pers Kedubes Indonesia untuk Arab Saudi kejadian itu berpotensi mengÂganggu hubungan diplomatik Indonesia-Arab Saudi? Saya rasa teguran dari masyarakat sudah luar biasalah. Teguran dari media sosial dan dari mana saja. Ya, kami hanya bisa mengimbau saja kepada penyeÂlenggara umrah dan haji agar menyampaikan kepada calon jamaahnya menjaga ketenangan orang lain dalam beribadah.
Kalau meminta penjelasan kepada jamaah yang ikut umrah tersebut apakah sudah dilakukan oleh Kemenag? Saya rasa kalau meminta penjelasan kepada yang berÂsangkutan sudah dari Direktorat Jenderal Haji dan Umrah Kementerian Agama. Jadi sudah dilakukan itu.
Hasil penjelasannya apa? Saya tidak tahu hasil persisÂnya seperti apa permohanan penjelasan dari biro travel umÂrah dan haji yang mengirim mereka-mereka ini. Akan tetapi, saya rasa sudah ada permohonan penjelasan kepada yang bersangÂkutan semenjak video ini viral di media sosial. ***
BERITA TERKAIT: