Pagelaran seni ini sekaligus sebagai metode MPR dalam melakukan sosialisasi Empat Pilar MPR. Pentas seni budaya menjadi salah satu bentuk apresiasi dan langkah MPR RI dalam melestarikan warisan budaya.
Di samping itu sosialisasi Empat Pilar MPR melalui pentas kebudayaan ini juga menjadi sebuah aplikasi yang dapat dengan cepat diserap oleh masyarakat terlebih, budaya tradisional telah menjadi kekayaan intelektual bangsa Indonesia.
"Filosofi yang terkandung dalam kesenian Ebeg untuk menjaga kekompakan antara penari dan musik. Dan berharap agar kita dapat menjaga kebhinnekaan serta mempertahankan NKRI," ujar anggota Badan Anggaran MPR Fadholi dari Fraksi Nasdem saat memberikan sambutan.
Di kesempatan yang sama Kepala Desa Beji Salikun menilai pagelaran seni yang digelar ini bisa menjadi tuntunan, apalagi Empat Pilar MPR sebagai acuan pada pagelaran seni budaya, dan melalui metode sosialisasi ini kita bisa menjaga kebhinnekaan.
Salikun juga mengapresiasi MPR yang memilih Kota Purwokerto sebagai tempat sosialisasi serta mengharapkan kepada masyarakat agar filosofi yang terkandung dalam pagelaran tidak hanya sebagai tontonan tapi juga dapat dituangkan pada kehidupan sehari-hari.
Ebeg dan Kentongan adalah kesenian yang sangat terkenal di Purwokerto itu digelar dari pagi hingga sore serta disaksikan oleh ratusan masyarakat yang berdatangan dari berbagai kalangan dari daerah Banyumas dan sekitarnya.
[nes]
BERITA TERKAIT: