Selain Rempak Rebana, Gelar Seni pertunjukan Empat Pilar MPR RI dengan tema "Indonesia Aku Cinta Kau", itu juga menampilkan tari Hanjuang, yaitu tari tradisional masyarakat Dayak. Juga tari tiga etnis, musik jalanan, pusi, musik sape, dan tari Tionghoa.
Wakil Ketua MPR Oesman Sapta (OSO) berpesan, agar hasil seni budaya yang ada di Pontianak dan Kalimantan Barat pada umumnya dijaga dan dilestarikan. Karena itu Oesman Sapta menyambut baik acara tersebut, dengan harapan masyarakat makin mengenal dan dekat dengan seni budaya warisan nenek moyang.
"Kalau kita tak kenal mana mungkin kita sayang. Karena itu acara ini sangat baik, agar masyarakat makin mengenal dan mencintai hasil seni budaya nenek moyangnya sendiri," kata OSO di Teater terbuka Taman Budaya Provinsi Kalimantan Barat, Rabu malam (29/11).
Saat ini, kata OSO, bangsa Indonesia menanti lahirnya pahlawan di era globalisasi. Tetapi pahlawan yang ditunggu adalah pahlawan pembangunan, pahlawan kesejahteraan dan pahlawan persatuan, bukan pahlawan perang.
"Jangan minder karena merasa berasal dari suku kecil, atau sombong karena sukunya besar. Di Indonesia semua sama, karena kita sama-sama memegang Pancasila. Mari kita kawal Pancasila, jangan coba-coba mengganti Pancasila dengan dasar dan ideologi apapun," kata OSO.
Sementara itu, Wakil Sesjen MPR RI Selfi Zaini mengatakan, pagelaran seni budaya adalah salah satu metode Sosialisasi Empat Pilar MPR. Penggunaan seni budaya dalam kegiatan sosialisasi, diharapkan bisa mendekatkan masyarakat dengan seni budaya daerah setempat. Setelah itu diharapkan, masyarakat bisa berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan seni budayanya sendiri.
Turut hadir pada acara tersebut anggota Fraksi PPP MPR Irgan Chairul Mahfiz, anggota Fraksi Partai Gerindra MPR Khaterine Angela Oendoen, Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah serta tokoh adat, budayawan dan ratusan warga masyarakat.
[san]
BERITA TERKAIT: