Hari Pengucapan Syukur

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/jaya-suprana-5'>JAYA SUPRANA</a>
OLEH: JAYA SUPRANA
  • Senin, 27 November 2017, 07:38 WIB
Hari Pengucapan Syukur
Jaya Suprana/Net
THANKSGIVING Day atau Hari Pengucapan Syukur merupakan hari raya nasional di Amerika Utara untuk mengucapkan terima kasih dan rasa bersyukur. Hari Pengucapan Syukur adalah hari libur resmi di Amerika Serikat yang jatuh pada Kamis keempat di bulan November berarti pada tahun 2017 jatuh pada tanggal 23 November 2017.

Tradisi merayakan Thanksgiving dengan makan bersama dimulai di Amerika pada tahun 1621. Kaum pilgrim yang bermukim di Plymouth, Massachusetts mengadakan pesta makan bersama penduduk asli Amerika suku Wampanoag. Tradisi pesta makan  Thanksgiving berlanjut hingga sekarang dan disebut "makan malam Thanksgiving" dengan menu utama berupa kalkun.

Thanksgiving dimaksudkan sebagai bagian dari usaha menciptakan identitas nasional setelah Perang Saudara, dan bagian dari kesadaran melting pot bagi imigran baru. Pada tahun 1621, kaum pilgrim menetapkan satu hari untuk berpesta merayakan hasil panen pertama milik koloni di Plymouth, New England. Pada waktu itu, pesta diadakan bukan untuk merayakan Thanksgiving, tetapi sekadar pesta panen yang merupakan tradisi orang Inggris dan orang Indian suku Wampanoag. Beberapa orang pejabat koloni menulis catatan pribadi tentang pesta makan tahun 1621 di Massachusetts.

Genosida
Sebagai sebuah hari raya nasional untuk mengucap syukur, jelas bahwa makna tujuan Thanksgiving Day sebenarnya adalah indah. Sayang, keindahan itu kemudian dicemari oleh sikap dan perilaku penindasan kaum pendatang terhadap kaum pribumi alias penduduk asli Amerika Serikat yang keliru disebut sebagai Indian akibat Columbus keliru menganggap dirinya mendarat di India pada tahun 1492.

The United States Army  melakukan pembantaian terhadap pribumi Amerika Serikat melalui apa yang disebut sebagai genosida konstitusional seperti misalnya petaka The Sand Creek Massacre 29 November 1864. Lebih dari 40 perang menumpas kaum Indian sekitar tahun 1789 sampai dengan 1846, militer Amerika Serikat membantai lebih dari 30,000 kaum Indian termasuk perempuan dan anak-anak. Bahkan di Minnesota pada tahun 1862, tidak kurang dari presiden AS yang dianggap paling berkemanusiaan, Abraham Lincoln tega hati memerintahkan pembunuhan  terhadap 38 pribumi Indian yang dianggap memberontak terhadap pemerintah AS.  

The California Indian Catastrophe, 1846-1873 merupakan lembaran terhitam dalam sejarah peradaban Amerika Serikat. Apabila di masa lalu kaum pendatang merayakan Thanksgiving Day dengan makan bersama kaum pribumi  suku Wampanoag di Massachusetts , maka di masa kini segelintir kaum pribumi Amerika yang masih tersisa tersingkirkan oleh kaum pendatang sehingga terpaksa hidup terasing di kawasan suaka sebuah negara yang sejak 4 Juli 1776 resmi disebut sebagai The United States of America.[***]


Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan


< SEBELUMNYA

Hikmah Heboh Fufufafa

BERIKUTNYA >

Dirgahayu Indonesia

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA