Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengamat Sastra: Puisi Bagian Dari Perjuangan Membangun Karakter Bangsa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 22 September 2017, 09:40 WIB
Pengamat Sastra: Puisi Bagian Dari Perjuangan Membangun Karakter Bangsa
rmol news logo Perayaan Hari Puisi Indonesia yang diselenggarakan setiap tahun oleh masyarakat di berbagai kota di Indonesia dapat menumbuhkan kebanggaan pada kebudayaan bangsa.

Demikian disampaikan pengamat sastra yang juga Penggagas acara Hari Puisi Indonesia (HPI), Maman S. Mahayana terkait pelaksanaan pelaksanaan puncak HPI ke-5 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, awal bulan Oktober ini, (Minggu-Rabu, 1-4/10). Sebelumnya telah disemarakkan dengan perayaan hari puisi se-Indonesia dari Aceh hingga Papua.

"Menempatkan puisi sebagai bagian dari perjuangan membangun karakter bangsa, juga memberikan perhargaan yang layak pada penyair dan karyanya. Masyarakat pun dapat mengapresiasi sebagai langkah menghargai karya kreatif bangsa sendiri," papar Maman dalam keterangan pers pagi ini.

Dimulai dengan deklarasi HPI yang diprakarsai oleh penyair Rida K. Liamsi dan para inisiator lainnya pada 22 November 2012. Kemudian menghimpun para penyair Indonesia dari Aceh hingga Papua sebagai deklarator yang bersepakat mendeklarasikan HPI di Pekanbaru.

Deklarasi dibacakan oleh Presiden Penyair Indonesia, Sutardji Calzoum Bachri yang didampingi 40 penyair se-Indonesia. Deklarasi tersebut, menetapkan bahwa Hari Puisi Indonesia jatuh pada hari lahirnya penyair Chairil Anwar, yaitu 26 Juli sebagai wujud penghormatan bangsa ini kepada penyair yang telah mengangkat nama Indonesia.

Setelah deklarasi, Perayaan HPI digelar untuk pertama kalinya tahun 2013, bertajuk Pekan Hari Puisi Indonesia, pada tanggal 25-29 Juli 2013 di Taman Ismail Marzuki. Hari puisi pertama ini diselenggarakan oleh Yayasan Panggung Melayu dengan acara antara lain: Sayembara Buku Piala Indopos, Lomba Baca Puisi Piala Yayasan Sagang, Sayembara Kritis Sastra kerjasama dengan Komunitas Sastra Indonesia, Hibah 1000 Buku Sastra untuk 10 taman baca masyarakat se-Indonesia, Pidato Kebudayaan untuk pertama kalinya oleh Presiden Penyair Indonesia, Pembacaan Puisi oleh 10 penyair terkemuka dan Malam Anugerah Hari Puisi Indonesia 2013.

Setelah awal pelaksanaan, acara HPI tetap digelar secara rutin per tahunnya. Pada tahun 2014, perayaan HPI dilaksanakan dengan nama Festival Hari Puisi Indonesia 2014 dengan beberapa kegiatan antara lain: Sayembara Buku Puisi, Lomba Baca Puisi, Lomba Musikalisasi Puisi kerjasama dengan Komunitas Musikalisasi Puisi Indonesia (KOMPI), Tadarus Puisi, Parade Baca Puisi, Pidato Kebudayaan oleh Prof. Dr. Abdul Hadi WM dan Malam Anugerah Hari Puisi Indonesia 2014 masih dilaksanakan oleh Yayasan Panggung Melayu pimpinan Asrizal Nur.

Pada tahun 2015 Hari Puisi kemudian dilembagakan dengan nama Yayasan Hari Puisi dengan Dewan Pembina: Rida K Liamsi, Sutardji Calzoum Bachri dan Abdul Hadi WM dengan Ketua Umum, Maman S. Mahayana dan Sekretaris Umum, Asrizal Nur serta beberapa nama lainnya seperti: Ahmadun Yosi Herfanda, Jose Rizal Manua, Danny Susanto, dan Ariyani Isnamurti.

Tahun 2015 ini untuk pertama kalinya Yayasan Hari Puisi menyelenggarakan Hari Puisi. Perayaan ke-3 Hari Puisi Indonesia dengan nama Hari Puisi Indonesia (HPI),  dilaksanakan dengan segala kemeriahannya pada  5-8  September 2015. Berbeda dengan perayaan tahun sebelumnya, Perayaan Hari Puisi Indonesia 2015 mengundang peserta asing dari Iran, Italia, Prancis, Meksiko, dan Turki sebagai tamu kehormatan untuk baca puisi dan mengapresiasi Hari Puisi Indonesia.

Tahun 2016 memasuki Perayaan HPI yang ke-4 pelaksanaannya ditetapkan pada 12 Oktober 2016 di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki. Acara diperkuat dengan dihadiri oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kala membuka acara Malam Anugerah Hari Puisi sekaligus membacakan puisi karyanya, serta dihadiri pula oleh Menteri Agama RI yang juga turut membacakan puisi karyanya dan beberapa Duta Besar negara sahabat.

Keberadaan HPI sudah mulai diperhatikan negara. Selain acara pokok Sayembara Buku Puisi yang fenomenal itu, pada perayaan hari puisi ke-4 tersebut menerbitkan kumpulan puisi monumental tertebal di Indonesia diberi nama: Matahari Cinta, Lautan Kata, atas inisiator Rida K Liamsi.

Sementara pelaksanaan Hari Puisi Indonesia ke-5 semakin mengakar di Indonesia. Hal ini terbukti dengan maraknya pelaksanaan perayaan HPI dari Aceh hingga Papua.

Ketua penyelenggara HPI 2017, Asrizal Nur mengatakan, setidaknya sebanyak 75 daerah di seluruh Indonesia yang melaksanakan perayaan HPI 2017 baik dengan gegap gempita maupun dengan sederhana dan bersahaja. Kendati demikian, perayaan HPI yang diselenggarakan di berbagai daerah tersebut masih belum begitu diapresiasi oleh Pemerintah Daerah.

"Kebanyakan perayaan HPI dilaksanakan secara mandiri dan belum mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah. Diharapkan untuk tahun-tahun berikutnya seluruh Provinsi, Kabupaten, dan Kota di Indonesia turut melaksanakan perayaan HPI," tandas Asrizal. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA