Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta mencatat ada 4,2 juta lebih penduduk datang ke Jakarta, apakah itu termasuk data pendatang baru semenÂtara ini?Bukan, itu hanya data arus balik Lebaran. Yang sudah balik sekarang itu sekitar 4,2 juta. Yang belum balik ke Jakarta ada sekitar 2,2 juta. Jadi itu jangan dipegang sebagai data pendatang baru. Apalagi data itu data secara umum, belum data faktual di lapangan. Jadi nanti tunggu hasil pendataan di lapangan. Setelah terdata di lapangan itu baru data faktual pendatang baru di DKI Jakarta.
Kira-kira berapa peningkaÂtannya?Saat ini belum bisa diperkiraÂkan. Jumlah pendatang baru sebenarnya baru bisa diperkiraÂkan pada H+11 pasca Hari Raya Idul Fitri. Karena saat itu arus balik sudah tuntas. Hanya saja kalau dilihat dari tahun- tahun sebelumnya, jumlah pendatang baru paling masih ada di angka 60 ribuan. Soalnya dalam lima tahun terakhir, rata-rata pendaÂtang baru yang terdata itu ada sekitar 62.500 orang.
Lantas kapan Anda akan mulai melakukan pendataan?Kami akan segera menyebarÂkan formulir ke RT/RW. Nanti dua orang petugas Dukcapil dari kelurahan akan ditugaskan untuk mendata di RT-RW, dan akan menyebarkan formulirnya. Dari situ, berapa pendatang baru di masing - masing kan ketahuan. Itu lah yang menjadi fakta, dan kami akan umumkan datanya setelah H+14.
Pendataannya tidak melalui operasi bina kependudukan (biduk)?Biduk itu nanti h+24, setelah kami melakukan pendataan melaÂlui RT - RW. Dalam operasi ini, orang - orang yang belum meÂlaporkan diri kepada RT-RW dan kelurahan, akan ingatkan. Akan kami sosialisasikan agar mereka melaporkan ke RT dan RW kalau mereka mau aman, nyaman dan tertib di DKI Jakarta. Nanti kami akan minta RT dan RW-nya meÂmantau terus.
Daerah mana yang jadi tarÂget operasi biduk?Kawasan yang biasanya menjaÂdi "kantong-kantong" pendatang baru, seperti di sekitar industri, tempat hiburan, perdagangan dan perniagaan seperti pelabuÂhan. Kami akan lakukan operasi di perkampungan dan perumaÂhan elite di sekitar kawasan itu. Karena basanya justru warga di perkampungan yang rajin lapor.
Selama ini pendatang kan banyak yang akhirnya tinggal di daerah - daerah kumuh. Apa yang Dinas Dukcapil DKI lakukan terkait hal ini?Pemerintah daerah sudah teÂgas, seluruh pendatang baru atau penduduk DKI Jakarta harus berdomisili di tempat tertata yang ada RT/RW. Tapi kalau mereka bermukim di sembarang tempat di jalur hijau, di rel kereta api, di pinggir kali, dan tempat terlarang, secara tegas pemerinÂtah DKI Jakarta akan menjemput mereka dan menertibkan mereka dan mereka akan ditampung di panti sosial.
Warga bermasalah yang ditampung di panti sosial, biasanya hanya akan kemÂbali lagi ke tempat tersebut. Bagaimana caranya untuk mengatasi hal ini? Untuk mengantisipasi hal ini, Pemprov DKI telah bekerja saÂma dengan 10 provinsi yang ada di Indonesia, seperti Bali, NTB, NTT, dan Lampung. Warga yang melanggar aturan akan dipulangÂkan dengan alasan menelantarÂkan diri di Jakarta. Kami akan kontak dinas sosial daerah, akan koordinasikan supaya mereka bisa dipulangkan dan disampaiÂkan ke keluarganya.
Banyak warga pendatang yang kemudian terlantar di Jakarta. Ada imbauan buat mereka?Jakarta adalah kota terbuka. Silakan datang, tapi sesuaikan kedatangan anda dengan ketÂerampilan yang dibutuhkan di Jakarta. Sebelum berangkat, pikirkan juga tempat untuk berÂmukim biar jangan sampai tingÂgal di daerah terlarang, seperti di pinggiran sungai, pinggiran rel, taman kota, jalur-jalur hijau dan sebagainya. ***
BERITA TERKAIT: