Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Halal Bi Halal

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/muhammad-sulton-fatoni-5'>MUHAMMAD SULTON FATONI</a>
OLEH: MUHAMMAD SULTON FATONI
  • Jumat, 23 Juni 2017, 17:18 WIB
<i>Halal Bi Halal</i>
RENTETAN ibadah di bulan Ramadhan hingga ke bulan Syawal. Bagi masyarakat muslim Indonesia, bulan Syawal juga penuh dengan hiruk pikuk ibadah.

Para kiai mengemas ibadah di bulan Syawal dengan banyak branding, seperti Takbiran, Lebaran, Kupatan, dan Halal Bi Halal. Branding ibadah dengan kosakata Arab Halal Bi Halal ini makin memperbanyak terma sebelumnya seperti Isro' Mi'roj, Nuzulul Qur'an, Haul. Tentu saja melengkapi terma bernuansa lokalitas semacam Tahlilan,

Pada kesempatan ini saya membahas Halal Bi Halal. Lebaran dilakukan saat tanggal satu Syawal. Kupatan atau Lebaran Ketupat digelar pada tanggal tujuh Syawal. Lalu kapan Halal Bi Halal diselenggarakan?

Sebelum membahas waktu Halal Bi Halal saya teringat satu acara Halal Bi Halal beberapa tahun yang lalu. Saat itu Kiai Umar Shihab bertaushiah menjelaskan tentang tradisi Halal Bi Halal. Menurut Kiai Umar Shihab, tradisi Halal Bi Halal diperkenalkan oleh Buya Hamka kepada Presiden Soekarno. Sementara di kalangan Nahdliyyin mahsyur riwayat bahwa tradisi Halal Bi Halal hasil kreasi Kiai Wahab Chasbullah atas permintaan Bung Karno yang saat itu butuh alat rekonsiliasi dan konsolidasi.

Tentang Kiai Wahab Chasbullah memilih kata "Halal Bi Halal" saya teringat hadits Rasulullah yang diriwayatkan Imam Bukhori:
"Barang siapa menzalimi saudaranya dalam hal apapun maka hendaknya minta agar perbuatannya dihalalkan oleh saudaranya hari ini juga sebelum datang suatu hari dimana tidak ada dinar dan dirham, jika orang tersebut mempunyai amal saleh maka amalnya dikurangi untuk melunasi kezalumannya, namun jika ia tak memiliki amal saleh maka dosa orang yang ia zalimi ditimpakan kepadanya."

Halal bi Halal itu maksudnya seremonial yang melibatkan sekumpulan orang untuk saling minta maaf dan memaafkan. Pelakunya bisa sesama keluarga, sesama teman kantor atau komunitas lain yang sebelumnya dikenal. Halal Bi Halal dilakukan di sepanjang bulan Syawal. Maka bisa saja terjadi seseorang menghadiri acara Halal bi Halal lebih dari sekali. Misalnya, hari ini Halal Bi Halal keluarga besar. Esok Halal Bi Halal bersama teman sekantor dan seterusnya.

Suasana minta maaf lalu oleh para kiai dikemas dalam tradisi yang apik seperti Halal Bi Halal. Disusul kreativitas masyarakat muslim Indonesia dengan membuat untaian kalimat-kalimat hingga populer, seperti, "mohon maaf lahir dan batin'. Termasuk kalimat saling mendoakan, seperti "taqabbalallahu minna wa minkum', artinya semoga Allah menerima ibadah kami dan kalian. Biasanya teks tersebut diucapkan sepanjang bulan Syawal.

Imam Baihaqi meriwayatkan hadits Rasulullah saw., "Dari Kholid bin Ma'dan, ia berkata, aku bertemu Watsilah bin al-Asyfa di Hari Raya, lalu aku menyapa, taqabbalallahu minna wa minka. Ia menjawab, ya, taqabbalallahu minna wa minka. Watsilah berkata juga, aku bertemu Rasulullah di hari Raya lalu kuucapkan, taqabbalallahu minna wa minka. Beliau jawab, ya, taqabbalallahu minna wa minka."

Di akhir tulisan ini pun saya mengucapkan Selamat Idul Fitri, taqabbalallahu minna wa minkum. Mohon maaf lahir batin.

Penulis adalah Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA