Acara menyambut Ramadhan di ibukota Jerman tersebut juga dihadiri oleh Jurubicara Dewan Koordinasi Muslim di Jerman, Nurhan Soykan, Presiden Dewan Pusat Yahudi di Jerman, Josef Schuster, Presiden Dewan Gereja Injili di Jerman (EKD) Heinrich Bedford-Strohm, Presiden Komite Sentral Umat Katolik Jerman, Alois Glück.
Dalam kesempatan itu, Kanselir Jerman yang termashur toleran itu menegaskan bahwa Islam adalah bagian dari Jerman dan dirinya menyesalkan meningkatnya serangan kebencian anti muslim di negara Eropa.
Merkel menyatakan bahwa pada bulan suci Ramadhan, umat Muslim di seluruh dunia berjuang menaklukkan diri sendiri dengan menahan hawa nafsu diri masing-masing.
Kanselir Jerman juga menyatakan bahwa umat Muslim di Jerman telah membuktikan diri sebagai warga negara yang mematuhi konstitusi dan hukum.
Kanselir Jerman perempuan pertama dan satu-satunya itu menambahkan bahwa dirinya tidak menyetujui adanya diskriminasi terhadap kaum Muslim.
"Kebencian, rasisme, dan ekstremisme tidak punya tempat di negara ini. Kami adalah sebuah negara berdasarkan demokrasi, toleransi, dan keterbukaan terhadap dunia," demikian ungkap Angela Merkel yang popular dengan sebutan Mama Merkel sebab memang sangat meyakinkan dalam sikap dan perilaku keibuan dirinya.
Mama Merkel benar-benar menghayati makna luhur bulan suci Ramadhan. Mengharukan bahwa ungkapan penuh pengertian, penghormatan dan penghargaan bagi Islam diungkapkan oleh seorang kepala negara Jerman dengan mayoritas penduduk beragama Nasrani yang bahkan merupakan negara Martin Luther sebagai pelopor Kristen Protestan.
Mengharukan bahwa empati terhadap kaum minoritas etnis, suku dan agama diungkapkan oleh seorang Kanselir Jerman di kota Berlin yang di masa lalu pernah menjadi ibukota sebuah negara yang dipimpin seorang diktator supra inteloran seperti Adolf Hitler.
Alangkah indahnya kehidupan di planet bumi masa kini, apabila semua kepala negara dan bangsa yang beradab juga mengungkapkan ucapan indah penuh rasa kasih sayang seperti yang diungkapkan oleh Mama Merkel. "Kebencian, rasisme, dan ekstremisme tidak punya tempat di negara ini. Kami adalah sebuah negara berdasarkan demokrasi, toleransi, dan keterbukaan terhadap dunia".
Marhaban ya Ramadhan.
Taqaballahu Minna Wa Minkum. Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1438 H.
[***]Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajar Kemanusiaan