WAWANCARA

Zainut Tauhid Saadi: Ceramah Agama Seyogyanya Membawa Umat Kepada Solidaritas Dan Kerja Sama

Kamis, 04 Mei 2017, 09:50 WIB
Zainut Tauhid Saadi: Ceramah Agama Seyogyanya Membawa Umat Kepada Solidaritas Dan Kerja Sama
Zainut Tauhid Saadi/Net
rmol news logo Kementerian Agama (Kemenag) memberikan seruan terkait poin ceramah di rumah ibadah sebagai respons agar rumah ibadah tidak menjadi pusat konflik internal antar agama, maupun kepentingan politik. Seruan moral ini diharapkan dapat diindahkan para penceramah, pengelola rumah ibadah, dan masyarakat. Ada sembilan poin yang disampaikan.

Menanggapi hal terse­but, Wakil Ketua MUI Zainut Tauhid Saadi menilai ceramah agama memang seharusnya dapat memberikan persatuan antar umat beragama. Namun sayangnya, menurut Zainut, sembilan poin seruan Kemenag itu hanya sekadar seruan saja, tidak diikuti dengan sanksi yang diberikan kepada perceramah yang melanggar. Berikut pe­nuturan lengkap Zainut Tauhid kepada Rakyat Merdeka:

Apa respons MUI menang­gapi seruang Menteri Agama (Menag) kepada penceramah dalam menyampaikan cera­mah di rumah ibadah?
MUI menyambut baik im­bauan Menteri Agama yang dituangkan dalam sembilan poin seruan tentang ceramah di rumah ibadah. MUI berpan­dangan bahwa ceramah agama seyogyanya dapat membawa umat manusia kepada solidaritas dan kerjasama.

Kerjasama seperti apa mak­sudnya?

Ya untuk membangun perada­ban masyarakat yang harmonis, maju, sejahtera dan beradab dengan menampilkan wajah agama yang damai, penuh kasih dan memberikan rahmat untuk seluruh alam.

Menurut Anda, seruan agama itu saat ini apa memang dibutuhkan?
MUI menyadari bahwa dalam masyarakat yang majemuk perlu adanya aturan yang berisikan nilai-nilai etika dan pesan moral untuk dijadikan pedoman bersa­ma baik secara pribadi maupun kelompok dalam melaksanakan tugas dakwah atau misi agama, agar tidak tetjadi benturan di masyarakat.

Faktor lainnya apa lagi?
MUI mencermati bahwa da­lam kehidupan umat manusia baik pada skala global maupun nasional di banyak negara menunjukkan adanya gejala perten­tangan, pertikaian dan perpeca­han yang membawa dampak sistemik dalam kehidupan umat manusia dalam berbagai bi­dang kehidupan. Berdasarkan beberapa pemikiran tersebut, MUI berharap sembilan poin seruan Menteri Agama itu dapat menjawab beberapa persoalan di atas.

Apa catatan khusus MUI ke­pada Kementerian Agama set­elah seruan ini dikeluarkan?
MUI meminta kepada Kemenag untuk menyosialisakan seruan tersebut kepada semua pihak agar semua orang khusus­nya para pemuka agama dapat memahami dan melaksanakan seruan tersebut.

Berarti seruan ini sudah baik secara keseluruhannya?
Ada beberapa catatan kritis kami, karena seruan ini tidak dibarengi dengan adanya sanksi. Maka dikhawatirkan seruan ini tidak cukup efektif mendorong para penceramah agama untuk mematuhinya untuk hal tersebut MUI turut mengimbau kepada semua pihak khususnya kepada para pemuka agama untuk ikut membantu mensosialisasikan se­ruan ini kepada masing-masing pendakwah, pengkhotbah atau penceramah di masing-masing agamanya.

Sehingga seruan ini bisa di­jadikan panduan bersama dalam melaksanakan tugas suci agama dalam rangka menjaga harmoni kehidupan dan kerukunan baik interen maupun antar umat beragama.

Tapi sebelum seruan itu dikeluarkan, apakah Menag atau perwakilannya sudah menemui MUI untuk berkon­sultasi?
Pernah (mendatangi dan berkonsultasi dengan MUI). ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA