Diskusi kebangsaan yang berlangsung di Aula IAIN Raden Intan, Rabu (21/9) menghadirkan narasumber dua anggota Badan Pengkajian MPR yaitu Ali Taher dan Rambe Kamarulzaman. Diskusi kali ini mengangkat tema 'Reformulasi Sistem Perencanaan Pembangunan Model GBHN'.
Menurut Zulkifli, MPR sebagai rumah kebangsaan mendatangi kampus-kampus di seluruh Indonesia untuk menghimpun data dan masukan tentang Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).
"Kita keliling Indonesia untuk mendapatkan masukan seperti apa GBHN yang diinginkan masyarakat," katanya.
Dengan masukan dari kampus dan masyarakat maka akan memperluas ownership GBHN itu sendiri.
"Agar MPR sebagai rumah kebangsaan tidak berjalan sendiri dalam reformulasi sistem perencanaan pembangunan nasional model GBHN," ujar Zulkifli.
Zulkifli menambahkan MPR sebagai rumah kebangsaan didatangi berbagai kalangan. Ada kelompok yang menginginkan perubahan UUD 1945 tapi ada juga kelompok yang mengatakan tidak perlu perubahan.
"Dari semua kelompok dan keinginan ada satu yang disepakati yaitu tentang perlunya GBHN," jelasnya.
Dia menyebutkan perkembangan terakhir proses reformulasi sistem perencanaan pembangunan nasional adalah menunggu hasil kajian dari fraksi-fraksi dan kelompok DPD di MPR.
"Nanti tergantung dari fraksi dan kelompok DPD. Kalau setuju kita tindak lanjuti," bebernya.
Zulkifli berharap dari diskusi kebangsaan kali ini lahir pemikiran, gagasan, dan masukan tentang GBHN.
"Pro kontra tidak apa-apa," imbuhnya.
[wah]
BERITA TERKAIT: