Namun demikian, reformasi masih menyisakan persoalan pelik. Persoalan itu adalah masalah keadilan sosial, terutama kesenjangan antara si kaya dan si miskin yang semakin lebar. Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
Demikian disampaikan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan pada acara Pengajian Akbar Keluarga Besar Muhammadiyah Cabang Sirampog, di halaman SMK Muhammadiyah Sirampog, Jalan Raya Manggis Sirampog, Brebes, Jawa Tengah, Rabu (14/9).
Pada kesempatan itu, Zulkifli juga menyaksikan pemberian wakaf atas sebidang tanah seluas 1 ha, dari Hj. Sofwaisah kepada Muhammadiyah Sirampog untuk dimanfaatkan bagi kemaslahatan umat.
Selain kesenjangan, reformasi kata Zulkifli juga menyisakan persoalan lunturnya nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Dulu, anak mencaci ibunya dianggap durhaka. Kini ada anak yang mempidanakan ibunya di pengadilan.
Karena itu Ketua MPR mengajak warga Muhammadiyah mengingt dan menerapkan kembali nilai-nilai Pancasila.
Selain itu Zulkifli juga mengajak warga Muhammadiyah untuk menyiapkan generasi muda, serta anak-anaknya agar berprestasi, di bidang ilmu pengetahuan dan ekonomi.
"Saya orang desa, tapi bisa jadi ketua MPR. Karena itu jangan pesimis, orang Sirampog juga bisa jadi orang besar, kalau mau terus belajar dan berusaha," kata ketua Umum PAN ini menambahkan.
Sekolah, kata Zulkifli, merupakan sesuatu yang penting. Terutama untuk menyiapkan generasi yang akan datang. Karena itu tidak boleh ada anak yang berhenti bersekolah.
"Kita harus mendukung upaya Muhammadiyah yang terus bergerak memperbaiki dunia pendidikan. Inilah investasi masa depan yang akan menentukan maju mundurnya bangsa ini," tutup dia.
[ysa]
BERITA TERKAIT: