Hal ini dikatakan Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, saat menyampaikan tausiyah kepada para santri yang telah menghafal Al Quran 30 juz dan santri yang akan berangkat ke Sudan, di Pondok Pesantren Terpadu Daarul Fikri di Telaga Murni, Cikarang Barat, Bekasi Jawa Barat, Selasa (30/8).
Hidayat meminta para santri tidak melupakan pelajaran di pondok pesantren. Para santri harus menginternalisasi pengetahuan yang diperoleh di pondok.
"Sekarang ini era globalisasi. Dalam era ini terjadi kompetisi. Siapa yang berkualitas dan siap, dia yang akan unggul. Pesantren telah memberi bekal. Jangan takut menatap masa depan," pesan Hidayat.
Menurut Hidayat Nur Wahid, pengetahuan di pesantren dan ilmu menghafal Al Quran sudah bisa menjadi modal untuk kebangkitan dan sukses.
"Sekarang ini sudah tidak ada penghalang. Semua bisa dicapai. Jangan merasa pesantren tidak berguna. Pesantren tetap dan bisa berperan karena pesantren menghasilkan sumber daya manusia unggul," katanya.
Hidayat mengungkapkan, peran Islam di Indonesia sering dilupakan padahal negara ini memiliki sekolah Islam terbanyak di dunia, seperti madrasah dan pesantren. Bahkan, perguruan tinggi Islam di Indonesia lebih banyak dibandingkan Arab.
"Karena itu Indonesia adalah negeri dengan potensi yang luar biasa. Potensi besar ini bisa dimaksimalkan," ungkapnya.
[ald]
Pesantren adalah lembaga pendidikan yang membekali para santri untuk menatap masa depan. Peran pesantren masih sangat dibutuhkan dalam era globalisasi dan kompetisi yang sengit. 
BERITA TERKAIT: