Ibn Mandhur dalam kamus Lisan al-'Arab menÂgartikan makkah sama dengan tahdzib, dari akar kata hazdaba-yahzdibu-hadzban-tahdiban, beÂrarti membersihkan, membetulkan, dan mendidik. Pengertian ini bisa dihubungkan dengan beberaÂpa ayat dan hadis bahwa orang-orang yang daÂtang dengan niat tulus karena Allah, baik niatnya untuk haji atau umrah, niscaya akan dibersihkan dan disucikan jiwa, pikiran, dan segenap suasaÂna batinnya sehingga mereka dilukiskan bagaikan bayi baru lahir dari Rahim ibunya (ka yaum walaÂdathu ummuh) yang bersih dari dosa dan noda. Kata makkah juga berati tempat yang kering dan kurang air (qillah al-ma’). Dahulu kota Makkah diÂhubungkan dengan kata makkah karena kawasan ini tidak lebih dari hanya gurun tandus dan hanya terdiri atas perbukitan kering. Belakangan setelah muncul sumur Zamzam melalui peristiwa ajaib, kota ini berubah menjadi daerah penting karena oase Zamzam tidak pernah kering, bahkan debet airnya tak terbatas, mengantarkan suku Quraisy sebagai pemimpin seluruh qabilah di kawasan Arab Kata Bakkah (dari akar kata: Bakka-yabukÂku-bakkan, berarti miskin), seperti yang diabadiÂkan di dalam Al-Qur'an: Bakata mubarakan (Q.S. Ali 'Imran/3:96). Ibnu Mandhur juga mengemuÂkakan arti Bakkah dengan 'di antara duan guÂnung' (ma bain al-jabalain), karena kota Makkah, khususnya kawasan Masjid Haram bikelilingi oleh pegunungan. Bakkah sama pengertiannya denÂgan zahama berarti mendesak, berdesakan, berÂsaing (tazaham), seperti dikatakan dalam hadis: Fatabak al-nnas 'alaihi, artinya manusia datang berdesak-desakan kepadanya). Disebut Bakkah karena manusia datang dari berbagai penjuru dan berdesak-desakan di jalan dan di dalam melakÂsanakan thawaf mengelilingi Ka'bah.
Sebagian ulama berpendapat kata Bakkah ialah kandungan atau inti kota Mekkah, sedangÂkan Mekkah meliputi wilayah geografisnya. Ulama lain mengatakan Makkah dan Bakkah sama saja pengerrtiannya (
interchangeable). Orang-orang Arab yang kesulitan menyebut huruf mim (MakÂkah) bisa menyebutnya dengan Bakkah. KedÂuanya tidak memiliki perbedaan. Namun dalam sumber-sumber dalam kitab Tashawuf, yang juga dijelaskan di dalam Lisan al-'Arab, kedua nama itu memiliki perbedaan. Kata Bakkah ialah nama tempat dimana Ka’bah didirikan. ***