Filosofi & Tasawuf Haji & Umrah (14)

Perbedaan Makkah & Bakkah

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/nasaruddin-umar-5'>NASARUDDIN UMAR</a>
OLEH: NASARUDDIN UMAR
  • Senin, 29 Agustus 2016, 09:46 WIB
Perbedaan Makkah & Bakkah
Nasaruddin Umar/Net
MAKKAH adalah nama sebuah kota yang biasa disebut Tanah Haram, yang meliputi puluhan kilometer di sepu­tar Ka’bah. Sedangkan Bak­kah adalah nama tempat di mana Rumah Allah (Baitul­lah) dibangun. Kata Makkah dan Bakkah Keduanya mas­ing-masing disebutkan hanya sekali di dalam Al-Qur'an. Kata Makkah disebut­kan dalam Q.S. al-Fath/48:24, sedangkan kata Bakkah disebutkan Q.S. Ali 'Imran/3:96. Kata Makkah berasal dari akar kata: Makka-yamukku-makkan, berarti menghisap, menyedot. Di dalam kamus utama bahasa Arab, Lisan al-'Arab karya monumental Ibn Mandhur (15 jilid) menjelaskan bahwa kata makka searti dengan mashsha-ya­mushshu-mashshan berarti mengisap atau me­nyedot, seperti dalam kata: Imtashsha jami' ma fihi wa syaribah kullih (mengisap daan menyedot semua apa ada yang di dalam). Tukang bekan (pengobatan dengan menyedot darah kotor) dis­ebut al-mashshash atau al-hajjam. Para hujjaj dis­ebut mushashah karena tersedot di dalam pusat grafitasi spiritual, ka'bah atau Baitullah. Setelah disedot segala dosa dan menjadi dekat-sedekat-dekatnya kepada Allah swt, maka manusia mera­sa plong, bebas. Inilah salahsatu sebabmengapa Ka'bah disebut dengan Bait al-'Atiq (rumah pem­bebasan), karena bisa membebaskan seseorang dari kungkungan dosa dan kesalahan yang men­gurung dirinya.

Ibn Mandhur dalam kamus Lisan al-'Arab men­gartikan makkah sama dengan tahdzib, dari akar kata hazdaba-yahzdibu-hadzban-tahdiban, be­rarti membersihkan, membetulkan, dan mendidik. Pengertian ini bisa dihubungkan dengan bebera­pa ayat dan hadis bahwa orang-orang yang da­tang dengan niat tulus karena Allah, baik niatnya untuk haji atau umrah, niscaya akan dibersihkan dan disucikan jiwa, pikiran, dan segenap suasa­na batinnya sehingga mereka dilukiskan bagaikan bayi baru lahir dari Rahim ibunya (ka yaum wala­dathu ummuh) yang bersih dari dosa dan noda. Kata makkah juga berati tempat yang kering dan kurang air (qillah al-ma’). Dahulu kota Makkah di­hubungkan dengan kata makkah karena kawasan ini tidak lebih dari hanya gurun tandus dan hanya terdiri atas perbukitan kering. Belakangan setelah muncul sumur Zamzam melalui peristiwa ajaib, kota ini berubah menjadi daerah penting karena oase Zamzam tidak pernah kering, bahkan debet airnya tak terbatas, mengantarkan suku Quraisy sebagai pemimpin seluruh qabilah di kawasan Arab Kata Bakkah (dari akar kata: Bakka-yabuk­ku-bakkan, berarti miskin), seperti yang diabadi­kan di dalam Al-Qur'an: Bakata mubarakan (Q.S. Ali 'Imran/3:96). Ibnu Mandhur juga mengemu­kakan arti Bakkah dengan 'di antara duan gu­nung' (ma bain al-jabalain), karena kota Makkah, khususnya kawasan Masjid Haram bikelilingi oleh pegunungan. Bakkah sama pengertiannya den­gan zahama berarti mendesak, berdesakan, ber­saing (tazaham), seperti dikatakan dalam hadis: Fatabak al-nnas 'alaihi, artinya manusia datang berdesak-desakan kepadanya). Disebut Bakkah karena manusia datang dari berbagai penjuru dan berdesak-desakan di jalan dan di dalam melak­sanakan thawaf mengelilingi Ka'bah.

Sebagian ulama berpendapat kata Bakkah ialah kandungan atau inti kota Mekkah, sedang­kan Mekkah meliputi wilayah geografisnya. Ulama lain mengatakan Makkah dan Bakkah sama saja pengerrtiannya (interchangeable). Orang-orang Arab yang kesulitan menyebut huruf mim (Mak­kah) bisa menyebutnya dengan Bakkah. Ked­uanya tidak memiliki perbedaan. Namun dalam sumber-sumber dalam kitab Tashawuf, yang juga dijelaskan di dalam Lisan al-'Arab, kedua nama itu memiliki perbedaan. Kata Bakkah ialah nama tempat dimana Ka’bah didirikan. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA