PDI Perjuangan Kurang Happy Dengan Formasi Baru Kabinet Kerja

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Kamis, 28 Juli 2016, 06:15 WIB
PDI Perjuangan Kurang <i>Happy</i> Dengan Formasi Baru Kabinet Kerja
ilustrasi/net
rmol news logo . Reshuffle Kabinet Kerja Jilid 2 menunjukkan pengaruh PDI Perjuangan semakin berkurang.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahuddin. Menurut Said, hal ini bisa dilihat dengan masih dipertahankannya Rini Soemarno di Kabinet oleh Presiden. Padahal PDI Perjuangan sudah cukup lama mendorong Jokowi agar memecat Rini sebagai Menteri BUMN.

"Presiden bukan saja tidak mau mendengar PDIP dalam soal Rini, tetapi Ia bahkan mengangkat Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, sedangkan bagi PDIP, Sri dianggap orang yang bertanggungjawab dalam kebijakan bailout kasus Century," kata Said dalam keterangan beberapa saat lalu (Kamis, 28/7).

Menurut Said, publik belum lupa bagaimana galaknya PDI Perjuangan dulu menolak Sri Mulyani di DPR. Tetapi kini tokoh-tokoh PDI Perjuangan terpaksa harus duduk satu meja dan bekerjasama dengan Sri Mulyani, termasuk juga dengan Rini Soemarno di dalam Kabinet.

"Jadi kelihatannya PDI Perjuangan kurang happy dengan formasi Kabinet hasil reshuffle jilid dua ini," ungkap Said.

Kursi PDI Perjuangan di Kabinet memang tidak berkurang. Tetapi, menurut Said, ketika orang-orang yang kurang PDI Perjuangan sukai tetap dipertahankan dan dimasukkan kedalam Kabinet oleh Presiden,  maka secara politik ini dapat dimaknai pengaruh PDI P di hadapan Presiden cenderung semakin melemah," demikian Said. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA