Ketua MPR Prihatin Pada Orang yang Tidak Paham Pancasila

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Sabtu, 23 Juli 2016, 04:45 WIB
Ketua MPR Prihatin Pada Orang yang Tidak Paham Pancasila
zulkifli hasan/net
rmol news logo . Penghinaan lambang negara yang dilakukan oleh pegiat masyarakat dari Toba Samosir, Sumatera Utara (Sumut), Sahat Safih Gurning,  jadi petunjuk ketidakpahaman Pancasila di kalangan generasi muda.

Sebab, kata Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, menjelekkan lambang atau dasar negara tidak dapat dibenarkan apapun konteksnya. Meski demikian, Zulkifli menilai tindakan tersebut bisa juga terjadi karena pelajaran mengenai wawasan kebangsaan saat ini hanya ditugaskan kepada MPR.

"Sungguh memprihatinkan, mengolok-olok dasar negara itu tidak dibenarkan. Namun dapat dipahami juga sebab pelajaran tentang wawasan kebangsaan saat ini terbatas hanya di MPR, kalau dulu kan ada dalam Pendidikan Moral Pancasila, ada Penataran P4. Sekarang ini hanya di MPR," ujar Zulkifli, Jumat (22/7).


Zulkifli pun mengajak kepada semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat untuk lebih terlibat lagi dalam sosialisasi Pancasila. Bukan sekadar memahaminya, tetapi juga mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Kita harap semua pihak terlibat lagi agar hal seperti ini tidak terjadi ke depannya. Pancasila harus dipahami secara lengkap dan utuh oleh masyarakat Indonesia. Ini merupakan tugas besar kita semua, bukan hanya MPR saja," sambungnya.

Sahat ditahan lantaran mengunggah status 'Pancagila" di laman Facebook miliknya pada April 2016. Dalam tulisannya, Sahat menyebut 'Pancasila itu hanya lambang negara mimpi, yang benar adalah Pancagila'. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA