Nasdem Tantang KPI Bereskan Tayangan Yang Penuh Kekerasan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Selasa, 19 Juli 2016, 10:47 WIB
Nasdem Tantang KPI Bereskan Tayangan Yang Penuh Kekerasan
ilustrasi/net
rmol news logo . Kondisi penyiaran di Indonesia saat ini sarat akan kekerasan. Misalnya, maraknya aksi kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak muda usia produktif yang terinspirasi dari tayangan televisi.

Demikian disampaikan anggota Komisi I dari Fraksi Nasdem, Bachtiar Aly. Bachtiar pun menilai, berita-berita yang memuat konten kekerasan berkontribusi pada meningkatnya angka kejahatan.

"Media saat ini tidak memberikan pendidikan, dalam pengertian bukan memberikan pendidikan secara akademis, tapi tidak memberikan ketenangan batin. Kalau istilah presiden itu tidak memberikan harapann," katanya beberapa saat lalu (Selasa, 18/7).

 Untuk itu, menurut politisi Fraksi NasDem itu, KPI  semestinya menjadi lembaga yang mempunyai otoritas untuk mengatur konten-konten televisi yang tidak membawa faedah. Berita-berita kekerasan di media secara langsung dan tidak langsung memicu anak-anak muda meniru dan memembuat kejahatan.

"Bagaimana mengatur itu? Calon anggota KPI harus mempunyai jawaban yang jelas karena menyangkut generasi bangsa," demikian Bahtiar Aly. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA