Demikianlah kepribadian rata-rata para saÂhabat dan tabi'in. Sifat-sifat kemurahan hati seÂorang yang rela mengorbankan harta dan miÂliknya lebih banyak ketimbang yang ia miliki sendiri. Orang yang sampai kepada maqam al-jud posisinya lebih tinggi dari pada dermawan biasa (al-sakha'), yang dapat mengorbankan sebagian kecil hartanya tetapi masih menyimÂpan sebagian besar lainnya. Kerendahan hati biasa juga disebut al-muatstsir yaitu orang yang sanggup menanggung segala kesulitan dan baÂhaya demi mengorbankan segala kemampuanÂnya. Dengan demikian, al-Itsar (mengutamaÂkan orang lain) merupakan peringkat tertinggi, kemudian urutan berikutnya adalah al-sakha', sebagaimana firman Allah: "Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerluÂkan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. Al- Hasyr/59: 9). Masih banyak lagi ayat dan hadis menyatakan indahnya perilaku bermurah hati.
Di dalam masyarakat, kedermawanan bagi orang-orang kebanyakan (awwam) sudah menÂjadi kepribadian bangsa. Bahkan di antaranya sudah ada yang naik ke maqam al-jud. KederÂmawanan ini sudah mampu mendekatkan diri seseorang kepada Tuhannya, sebagaimana sabda Rasulullah Saw: "Orang yang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan sesama manusia, dan jauh dari neraÂka. Sedangkan orang yang kikir jauh dari Allah, jauh dari surga, jauh dari manusia, dan dekat dengan neraka." Keterangan dari ayat dan hadis di atas menunjukkan betapa mulianya orang yang dikaruniai kemurahan hati (al-jud). Dalam era sekarang ini mungkin orang seperÂti ini langka. Yang banyak ditemukan ialah keÂbalikannya, yaitu kikir dan pelit. Bahkan banÂyak orang yang sesungguhnya sudah mampu, tetapi dirasuki kebiasaan meminta-minta, merÂeka suka menumpuk harta dan tanpa perasÂaan bersalah membiarkan hartanya menumpuk di bawah penguasaannya, sementara di sekiÂtarnya banyak orang menjerit diterpa kemiskiÂnan. Di sekitar kita mungkin ada orang yang korban gempa atau musibah lain memerlukan perhatian dan bantuan, itu ujian bagi kita. ***