Acara ini, sebagaimana keterangan kepada redaksi (Sabtu, 7/5), merupakan kegiatan berkumpul bersama dengan seluruh keluarga yang kali ini diadakan di Dukhan Water Park, sebuah kota dengan nuansa padang pasir yang berjarak 100 km dari Doha. Pada Botram ini berkumpul sekitar 250 warga Sunda yang berasal dari berbagai daerah di Qatar seperti Doha, Dhukan, Alkhor, Messaid dan Wakrah pun dijadikan ajang promosi berbagai kuliner khas Sunda.
Bagi pencinta kuliner, selain rasa, tempat dan suasana juga meningkatkan selera sajian. Bagi warga Parahiyangan yang rindu tanah air, makanan merupakan unsur penting. Orang Sunda sangat mencintai masakan sehat dengan unsur sayuran segar. Di tengah padang pasir yang langka tanaman pun, mereka tetap mencari berbagai jenis sayuran untuk disantap.
Ada sebuah anggapan yang tak lekang sampai kini bahwa penyantap banyak sayuran segar memiliki badan sehat, kulit halus dan bersih. Oleh karena itu, di padang pasir pun urang Sunda harus mempertahankan tradisi pelahab sayur.
Kemolekan mojang Priangan yang biasa hidup di alam segar pegunungan sering dikaitkan dengan kebiasaan mengonsumsi makanan Sunda. Itulah salah satu tantangan bagi urang Sunda kalau hidup di gurun pasir yang langka tanaman.
Botram kali ini pun merupakan promosi makanan segar Sunda agar kebiasaan sehat itu terus dilestarikan meski di luar negeri. Acara botram menyediakan berbagai jenis lalapan dan utamanya sayuran segar, gado-gado sayuran mentah, keredok.
[ysa]
BERITA TERKAIT: