WAWANCARA

Gembong Warsono: PDIP Pasti Usung Calon, Masak Partai Pemenang Jadi Pendukung Perseorangan

Sabtu, 23 April 2016, 09:03 WIB
Gembong Warsono: PDIP Pasti Usung Calon, Masak Partai Pemenang Jadi Pendukung Perseorangan
Gembong Warsono:net
rmol news logo Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membuka pendaftaran bakal calon guber­nur DKI Jakarta. Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDIP Gembong Warsono mencatat, ada 33 orang yang mendaftarkan diri menjadi bakal calon DKI 1.

"Tahapan selanjutnya ada­lah seleksi administrasi, dan dilakukan psikotes. Semuanya harus ikut. Tahapan berikutnya uji kepatutan dan kelayakan," beber Gembong yang merupa­kan panitia penjaringan Cagun Cawagub PDIP, kepada Rakyat Merdeka, kemarin. Berikut peti­kan wawancaranya.

Berapa yang sudah mendaf­tar?
Sampai kemarin sudah 33 orang.

Itu dari eksternal semua?
Satu orang dari internal partai, Pak Odi Tambunan.

Bagaimana PDIP meman­dang kemampuan para bakal calon tersebut?
Ya, kalau saya lihat sekilas punya komitmen dan punya komitmen bagaimana memper­baiki Jakarta ke depan. Yang dis­ampaikan ketika mendaftar ingin menjadikan Jakarta lebih baik, lebih manusiawi, seperti itu.

Kapan pendaftaran ditutup?
Tanggal 25 bulan ini, jam 4 sore.

Tahapan selanjutnya?
Tahapan selanjutnya adalah seleksi administrasi.

Setelah itu?
Akan dilakukan psikotes. Semuanya harus ikut. Tahapan berikutnya uji kepatutan dan kelayakan.

Berapa mahar yang harus dibayar peserta?

Nggak ada Mas, semua gratis.

Termasuk biaya untuk sur­vei?
Ya, semua ditanggung partai.

Belakangan nama-nama kader PDIP seperti Ganjar Pranowo dan Tri Rismaharini digadang-gadang akan di­usung PDIP?
Ya kalau bicara peluang, itu sama dengan yang mendaftar melalui PDIP.

Nantinya mereka akan mendaftar atau ditetapkan?
Jadi nantinya kader internal ada tiga pintu. Satu mereka-mereka mendaftar seperti calon-calon biasa.

Lalu?
Kedua, mereka diusulkan pengurus di bawahnya.

Maksudnya?
Diusulkan oleh pengurus RW, tingkat kelurahan, atau tingkat di bawah yang lainnya. Maka yang diusulkan seperti itu di DKI muncul dua nama.

Siapa saja?
Pak Djarot Saiful Hidayat, dan Pak Boy (Sadikin).

Lantas cara berikutnya?
Nah yang terakhir itu pintu penugasan. Maksudnya, yang memiliki kewenangan hanya Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Yang berhak memberikan penu­gasan hanya DPP partai.

Artinya hanya restu ketua umum, dan termasuk mereka yang mendaftar sebelumnya?
Ya DPP termasuk ketua umum gitu lho. Semua nanti yang melakukan psikotes dan segala macam itu kan DPP. Kewenangan DPD hanya men­jaring dan melakukan seleksi administrasi. Setelah seleksi administrasi selesai, maka kita mintakan kepada DPP untuk dilakukan penjadwalan untuk psikotes.

Kapan psikotesnya?

Diperkirakan minggu pertama atau kedua bulan Mei.

Untuk deklarasi?
Kalau bicara itu, nanti siapa yang akan direkomendasikan PDIP tentunya akan mengacu pada tahapan yang akan ditentu­kan oleh KPU nantinya. Jadi kita nggak buru-buru, menyesuaikan tahapan KPU, yang sampai saat ini belum dikeluarkan.

Apa ada kemungkinan men­dukung calon perseorangan?
Tidak.

Kenapa?
PDIP merupakan partai terbesar di DKI Jakarta dengan 28 kursi di DPRD. Artinya satu-satunya partai yang tanpa koalisi pun bisa mengusung calon gubernur. Kita partai pemenang masa mendukung perseorangan.

Jika calon itu elektabilitas­nya tinggi?
Tidak mungkin. Partai peme­nang yang bisa ngusulin orang sendiri, masak harus dukung orang. Kita PDIP partai yang terbuka, siapa saja boleh gabung, tapi kita sebagai pengusung dan bukan pendukung. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA