Penggunaan bentuk mudzakkar pada kata ganti Tuhan semata-mata mengikuti tradisi baÂhasa Arab yang memang selalu menggunakan kata ganti Tuhan di dalam bentuk mudzakkar. AlÂlah Swt berposisi sebagai pengguna (musta'mil/ user), bukannya sebagai Pencipta dan sekaligus Pengguna (al-Wadhi') di dalam bahasa Arab. Kosa kata berbahasa Arab yang digunakan daÂlam Al-Qur'an bukan bahasa Tuhan dalam arti mencipta sendiri kosa katanya yang kebetulan mirip bahasa Arab. Kalam Allah dalam bentuk baÂhasa lafaz (al-Kalam al-Lafdhi) sudah bersentuÂhan dengan budaya manusia, yakni menggunaÂkan bahasa Arab yang diciptakan oleh manusia yang terikat oleh lokus dan waktu.
Kesan bias jender di dalam bahasa Al-Qur'an sesungguhnya tidak merepresentasikan keseÂjatian Tuhan yang bias jender, yang pro-laki-laÂki, tetapi semata-mata mengikuti logika bahasa Arab yang menjadi living language pada waktu itu. Bias jender dalam teks tidak berarti Tuhan memihak dan mengidealkan laki-laki, atau TuÂhan itu laki-laki karena selalu menggunakan kata ganti mudzakkar.
Sesungguhnya bukan hanya Al-Qur'an tetapi kitab-kitab suci lain khususnya kitab suci anak cucu Ibrahim (Abrahamic Religion) semuanya menggunakan kata ganti bentuk maskulin unÂtuk Tuhan. Semua kata ganti Tuhan dalam BiÂble menggunakan He dan tidak pernah sekaÂlipun menggunakan She sebagai ganti Tuhan. Hanya pernah terjadi di Toronto, kelompok femÂinis mengusulkan penggantian kata ganti TuÂhan dari He ke It, jika tidak dimungkinkan She. Wacana lain ialah diusulkan He/She atau She/ He. Alasan para feminis menggugat kata ganti Tuhan menggunakan bentuk maskulin karena memberikan efek psikologis yang memberikan dukungan dan respek terhadap kaum laki-laki dan mendiskreditkan perempuan.
Dalam literatur Islam tidak pernah sekalipun diwacanakan penggantian kata ganti Tuhan dari Huwa (He) menjadi Hiya (She), atau kata ganÂti lain. Keberatan terhadap kata ganti tersebut juga belum pernah ditemukan dalam lintasan sejarah Islam. Itu disebabkan karena faham teÂologi Islam tidak penting mempersoalkan kata ganti Tuhan. Disebut kata ganti apapun tetapi Sang Tuhan ialah Sang Maha Kuasa dan maha Penyayang. ***