Perempuan Yang Diungkap Al-Quran (33)

Misteri Maryam (1)

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/nasaruddin-umar-5'>NASARUDDIN UMAR</a>
OLEH: NASARUDDIN UMAR
  • Rabu, 23 Maret 2016, 09:10 WIB
Perempuan Yang Diungkap Al-Quran (33)
nasaruddin umar:net
MARYAM salah satu di antara tiga jenis manusia yang lahir dalam keadaan unik. Ada manusia la­hir tanpa figur bapak dan ibu yaitu Nabi Adam AS. Ada yang lahir tanpa figur Ibu yaitu Siti Hawa, dan ada yang lahir tanpa figur ayah yaitu Maryam. Figur Maryan menyimpan sejumlah misteri yang belum bayak diungkap. Di dalam Al-Qur'an penyebutan nama Maryam terulang seban­yak 34 kali yang tersebar di dalam 12 surah. Mungkin tidak ada figure yang diungkap di dalam Al-Qur'an dalam berbagai tema ke­hidupan selain kisah Maryam. Banyak sekali misteri Maryam yang belum terungkap di da­lam kitab-kitab Tafsir.

Menariknya, kisah panjang tentang figur Maryam tidak hanya ditemukan di dalam Al- Qur'an tetapi juga di dalam Kitab Perjanjian Lama. Alur dan substansi penceritaan kedua Kitab ini memiliki persamaan. Kedua Kitab ini sama-sama menceritakan Maryam tidak vulgar. Lebih cenderung diceritakan secara tematis ketimbang secara kronologis. Dalam Al-Qur'an memang ada surah khusus berna­ma Surah Maryam, tetapi misteri dan tema kompleks kehidupan Maryam diceritakan di dalam surah-surah lain.

Keutamaan Maryam di dalam Al-Qur'an ialah satu-satunya figure perempuan yang disebutkan namanya secara eksplisit. Perempuan lainnya disebutkan menggadeng nama keluarganya, baik suami maupun ayahnya, seperti isteri Nuh (imra'ah Nuh), isteri peja­bat (imra'ah 'Aziz), isteri Luth (imra'ah Luth), ibu Musa (ummi Musa), dll. Seperti diuraikan dalam artikel sebelumnya bahwa Maryam la­hir dari Rahim Hannah, isteri Imran, tanpa suami. Hannah sendiri adalah putra Faqud. Seorang perempuan tangguh yang membe­sarkan anaknya secara single parent.

Misteri kelahiran Maryam (Kristen: Maria) ditenggelamkan oleh kehebatan putranya yang bernama Nabi Isa. Maryam yang dibe­sarkan di kompleks rumah ibadah di bawah asuhan langsung sang penjaga Rumah Iba­dah bernama Nabi Zakaria. Di bawah senn­tuhan para ahli dan praktisi ibadah di dalam rumah ibadah memungkinkan Maryam hidup dalam keadaan terpelihara lahir dan batin. Kesucian Maryam diungkapkan dalam ayat: "Dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka kami tiupkan ke da­lam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami. Dan dia membenarkan kalimat-kali­mat Tuhan-nya dan kitab-kitab-Nya; dan dia termasuk orang-orang yang taat." (Q.S. al- Tahrim/66:12).

Meskipun perempuan, Maryam diper­caya untuk mengambil bagian di dalam ke­hidupan rumah ibadah. Ia menampilkan diri sebagaimana laki-laki pelayan umat di da­lam rumah ibadah tersebut. Ia tidak merasa risih melakukan peribadatan dan melayani umat sekalipun sekitarnya adalah laki-laki. Di bawah pengasuhan Nabi Zakariya, fig­ur Maryam mendapatkan banyak apresiasi di dalam masyarakat. Meskipun tentu ada segelintir di antara umat mempertanyakan kehadiran perempuan di dalam rumah iba­dah. Mungkin segelintir inilah nanti yang melakukan aksi provokasi ketika Maryam ti­ba-tiba hamil.

Kelahiran Maryam dari seorang ibu nor­mal tidak ada masalah. Namun wacana muncul ketika Maryam mulai tumbuh dew­asa dan hidup di lingkungan rumah ibadah yang sedemikian ketat dan disiplin. Maryam memiliki tempat khusus di sudut rumah iba­dah yang diberi nama Muhrab. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA