Pengamat politik Hendri Satrio dari Universitas Paramadina menjelaskan keributan yang terjadi pada Kamis malam kemarin tersebut menjadi bukti bahwa DPD pun sudah terjebak politik kekuasaan
"Sejarah mencatat hal buruk bagi DPD. DPD yg selama ini dikenal adem dan ramah ternyata juga sama saja dengan tetangga nya, haus kekuasaan, memalukan," ujar Hendri lewat pesan singkatnya (Jumat, 18/3).
Kericuhan berawal dari penolakan tiga pimpinan DPD RI Irman Gusman dari Sumatera Barat, dan GKR Hemas menandatangani hasil voting tentang masa jabatan struktural kepemimpinan DPD RI, yaitu 2,5 tahun.
Menurut Hendri Satrio lagi, kerizcuhan tersebut juga menunjukkan bahwa para senator tersebut lupa tujuan utama mereka ke Senayan adalah untuk mewakili masyarakat di daerahnya bukan hanya untuk gagah gagahan pakai mobil dengan Plat RI 7, nopol Ketua DPD RI.
"Hal ini berlaku untuk pimpinan sekarang dan yang sedang berusaha merebut kekuasaan," kesalnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: