Perempuan Yang Diungkap Al-Quran (26)

Skandal Isteri Pejabat (2)

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/nasaruddin-umar-5'>NASARUDDIN UMAR</a>
OLEH: NASARUDDIN UMAR
  • Selasa, 15 Maret 2016, 09:15 WIB
Skandal Isteri Pejabat (2)
nasaruddin umar:net
SEMENJAK Nabi Yusuf hidup di dalam keluarga kerajaan, semenjak itu ia menunjukkan tanda-tanda kecerdasan yang luar bi­asa. Bukan hanya cerdas memahami hal-hal yang bersifat fisik duniawi tetapi hal-hal yang bersifat spiri­tual, di luar jangkauan akal pikiran biasa. Ia mampu memprediksi dan men­ganalisis mimpi dengan tepat, sebagaimana dilukiskan dalam ayat: "Dan tatkala dia cukup dewasa, Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan ke­pada orang-orang yang berbuat baik." (Q.S. Yusuf/12:22). Termasuk keutamaan Nabi Yusuf ialah ahli ta'bir mimpi: "Dan demikian pulalah Kami memberikan kedudukan yang baik kepa­da Yusuf di muka bumi (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takbir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi keban­yakan manusia tiada mengetahuinya." (Q.S. Yusuf/12:21).

Semakin hari Yusuf semakin tumbuh dew­asa dan tampan. Akhirnya isteri sang majikan semakin tertarik kepadanya. Suatu saat, sang isteri pejabat ini tidak kuasa menguasai nafsu­nya, akhirnya ia menjebak Yusuf untuk melaku­kan sesuatu di kamar pribadinya. Dalam Al- Qur’an dilukiskan sebagai berikut:

Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menunduk­kan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pin­tu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sung­guh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. Sesungguhnya wani­ta itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tiada melihat tanda (dari) Tuhannya. De­mikianlah, agar Kami memalingkan daripadan­ya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih. Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka pintu. Wan­ita itu berkata: "Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong den­gan istrimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab yang pedih?" Yusuf berkata: "Dia menggodaku untuk menundukkan diriku (kepa­danya)", dan seorang saksi dari keluarga wan­ita itu memberikan kesaksiannya: "Jika baju gamisnya koyak di muka, maka wanita itu be­nar dan Yusuf termasuk orang-orang yang du­sta. Dan jika baju gamisnya koyak di belakang, maka wanita itulah yang dusta, dan Yusuf ter­masuk orang-orang yang benar." Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koy­ak di belakang berkatalah dia: "Sesungguhnya (kejadian) itu adalah di antara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar." (Hai) Yusuf: "Berpalinglah dari ini dan (kamu hai istriku) mohon ampunlah atas dosamu itu, kare­na kamu sesungguhnya termasuk orang-orang yang berbuat salah." (Q.S. Yusuf/12:23-29).

Drama isteri pejabat dengan nabi Yusuf be­gitu rinci diceritakan dalam Al-Qur'an. Seolah-olah naskah tersebut di atas dapat difilmkan. Pemeran utamanya ialah Nabi Yusuf dengan Zulaikhah. Pemeran pembantu di situ ada sang suami dalam tafsir disebut namanya Qiftir, para saudara Nabi Yusuf dan serombongan kafilah sudagar yang menjual Yusuf kepada keluarga istana. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA