Kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian nasional rata-rata 10,26 persen dengan pertumbuhan sekitar 3,9 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan sektor manufaktur.
Demikian pidato pertama Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon setelah secara aklamasi terpilih menjadi Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) periode 2015-2020 dalam Musyawarah Nasional VIII HKTI, di Hotel Grand Cempaka, Bogor. Fadli Zon sebelumnya Sekretaris Jenderal HKTI.
"Jika dikelola dengan benar, sektor pertanian merupakan motor pertumbuhan daya beli masyarakat. Apalagi, dalam jangka pendek, soal utama perekonomian kita adalah terus merosotnya daya beli, terutama sesudah berbagai kebijakan pencabutan subsidi yang dilakukan oleh pemerintah," terang Fadli.
Kata Fadli, HKTI menyadari ke depan isu pangan semakin penting, bersama dengan isu energi dan air. Dan tiga isu tadi secara kebetulan saling kait-mengait dengan sektor pertanian.
"Pertanian bukan hanya merupakan sumber pangan, tapi juga sumber energi. Oleh karenanya sangat keliru jika kita menyepelekan sektor pertanian," tegas Fadli (Kamis, 19/11).
Itu sebabnya, sambung Fadli, HKTI sangat concern pada upaya peningkatan kapasitas petani, baik skill teknis, manajerial, maupun adopsi teknologi. Begitu juga dengan soal-soal kelembagaan pertanian. Tanpa itu, kita akan terus-menerus terjebak pada isu klasik semata.
Dalam Munas yang sama, Prabowo Subianto, diminta seluruh peserta Munas menjadi Ketua Dewan Pembina HKTI periode 2015-2020. Munas VIII HKTI diikuti 33 DPD dan 481 DPC. Munas kali ini mengusung tema "Kedaulatan Pangan Menuju Kemakmuran Petani."
BERITA TERKAIT: