Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemerintah Tak Risau Temuan BPS Penduduk Miskin di Desa Meningkat, Ini Alasannya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 25 September 2015, 10:51 WIB
Pemerintah Tak Risau Temuan BPS Penduduk Miskin di Desa Meningkat, Ini Alasannya
rmol news logo Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendesa PDTT) Marwan Jafar tidak terlalu merisaukan laporan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) soal peningkatan jumlah penduduk miskin di perdesaan sebanyak 570 ribu orang, menjadi 17,94 juta orang pada bulan Maret 2015 dari sebelumnya 17,37 juta orang pada bulan September 2014.  

"Data tersebut bulan Maret sebelum transfer dana desa dari Pusat ke daerah. Jadi saya optimis saat ini kondisinya pasti berbeda karena dana desa sudah diterima desa," ujar Marwan pagi ini (Jumat, 25/9).

Dia menjelaskan, dana desa yang sudah diterima desa langsung digunakan untuk membangun berbagai infrastruktur desa seperti jalan desa, irigasi, jalan usaha tani, sanitasi, embung, dan lainnya. Dampak positif dari proyek-proyek infrastruktur desa tersebut langsung dirasakan oleh masyarakat desa.

"Hal ini besar sekali dampaknya terhadap pemulihan ekonomi desa yang tadinya ikut terkena imbas melambatnya perekonomian nasional. Perekonomian desa langsung pulih dan bergerak cepat, karena berbagai aktifitas usaha ekonomi muncul dan berkembang," ujar Marwan.

Karena selain menyerap langsung banyak warga desa yang bekerja di proyek-proyek infrastruktur desa, juga muncul berbagai kegiatan usaha ekonomi yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan proyek-proyek desa, seperti usaha material, usaha kuliner, usaha pakaian, jasa transportasi, dan usaha lainnya yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan proyek dan para pekerjanya.

Untuk itu politikus PKB ini menyarankan BPS segera melakukan survei atau sensus lanjutan untuk mengetahui kondisi perekonomian desa pasca turunnya dana desa dan penggunaannya untuk pembangunan infrastruktur desa. Ia yakin kondisinya akan berbeda dengan hasil survei atau sensus terakhir yang telah dipublikasikan.

"Saya yakin pasti dampaknya sangat positif. Namun kita butuh data riil untuk mengetahui berapa persen perubahan positif yang ditimbulkan dana desa dalam perkembangan perekonomian desa. Jadi ini akan menjadi masukan untuk evaluasi dan peningkatan kinerja dalam penggunaan dana desa dalam konteks pembangunan desa," imbuh Marwan.

Tokoh asal Pati ini optimistis pemulihan perekonomian di desa akan berimbas positif terhadap pemulihan ekonomi daerah, dan selanjutnya pemulihan ekonomi nasional. "Desa membangun Indonesia, inilah cita-cita yang terus kita doronguntuk benar-benar terwujud secara nyata," tandas Marwan.

Pasalnya, saat ini keterkaitan dan saling mempengaruhi diantara pelaku, sektor dan wilayah ekonomi sudah demikian cepatnya. "Jika pemulihan ekonomi desa berlangsung cepat dan berkelanjutan, langsung memicu pemulihan ekonomi daerah, yang selanjutnya mendorong pula proses pemulihan ekonomi nasional," demikian Marwan Jafar. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA