Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Berbicara di Forum PBB, Din Ingatkan Pentingnya Agama dalam Pelaksanaan SDGs

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 11 September 2015, 21:23 WIB
Berbicara di Forum PBB, Din Ingatkan Pentingnya Agama dalam Pelaksanaan SDGs
Din Syamsuddin/ist
rmol news logo Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia, Prof. Din Syamsuddin, menyampaikan ceramah dalam acara United Nations Meeting of Faiths and Sustainable Development Goals di Bristol, Inggris pada 8-9 September kemarin.

Dalam kesempatan tersebut, Din mengingatkan bahwa agenda Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pencapaian Tujuan-tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs) harus diberi predikat bermakna, yaitu Sustainable Development with Meaning.

"Karena, jika tanpa makna, maka program itu menjadi sia-sia," ungkap tokoh yang baru saja melepaskan jabatan sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah dan MUI Pusat tersebut.

Menurutnya, penanggulangan krisis lingkungan hidup terutama perubahan iklim meniscayakan perubahan sistem dunia. Karena sistem dunia yang ada yang bertumpu pada humanisme sekuler ikut berandil dalam menciptakan kerusakan global termasuk perubahan iklim dan pemanasan global.

"Oleh karena itu, diperlukan sistem dunia alternatif yang bertumpu pada nilai-nilai moral dan etika agama. Dalam kaitan pelaksanaan SDGs, agama menjadi sangat penting dan harus dipentingkan," ujar Din.

Sekitar 100 orang dari lembaga-lembaga PBB, LSM-LSM internasional, dan sejumlah tokoh berbagai agama dari berbagai belahan dunia hadir sebagai peserta dalam acara yang diprakarsai United Nations Development Programme (UNDP) dan Aliance of Religions for Conservations (ARC) tersebut.

Pertemuan yang dibuka Lord Mayor Bristol tersebut membahas 17 agenda SDGs khususnya melalui pendekatan keagamaan. Seperti diketahui, SDGs adalah pelanjut MDGs, terdiri dari 17 agenda yang pada intinya dimaksudkan untuk pewujudan kehidupan dunia yang adil, sejahtera, dan damai, yang bebas dari kemiskinan, kesenjangan, keterbelakangan, pandemi, kekerasan, terorisme, dan kerusakan lingkungan hidup serta perubahan iklim.

Dari kota bersejarah yang dinyatakan sebagai Kota Hijau Eropa (European Green City) tersebut, Din melanjutkan agendanya berdialog dengan para tokoh masyarakat dan mahasiswa Indonesia di KBRI London. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA