KEKUATAN SILATURRAHIM (7)

Silaturrahim Orang Yang Sudah Wafat

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/nasaruddin-umar-5'>NASARUDDIN UMAR</a>
OLEH: NASARUDDIN UMAR
  • Senin, 27 Juli 2015, 11:18 WIB
Silaturrahim Orang Yang Sudah Wafat
NASARUDDIN UMAR/NET
KEMATIAN bukan akhir dari segalanya. Sebaliknya ke­matian bisa menjadi awal dari sebuah proses yang lebih panjang. Terlalu ban­yak ayat dan hadis mengi­syaratkan hal ini, antara lain perintah Allah Swt kepada kita semua untuk bersela­wat kepada Rasulullah Saw, sebagaimana disebutkan dalam ayat: "Sesung­guhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya ber­shalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadan­ya." (Q.S. al-Ahdzab/33:56). Perhatikan ayat ini menggunakan bentuk fi’il mudhari' (tenses present dan future), yang biasanya digunakan untuk perbuatan sekarang dan akan datang. Ini mengisyaratkan meskipun Rasulullah sudah wafat 14 abad silam tetapi kita sekarang dan generasi yang akan datang tetap diminta un­tuk berselawat atau bersilaturrahim kepadanya. Orang-orang yag rajin dan dengan tulus bersi­laturrahim dengan Rasulullah maka ia pun akan menjumpai mereka dalam bentuk mimpi.

Banyak hadis shahih yang meriwayatkan keutamaan mimpi berjumpa Rasulullah Saw. Di antara hadis itu ialah: "Barang siapa melihatku dalam mimpi, maka dia benar-benar telah me­lihatku. Sesungguhnya setan tidak dapat men­jelma sepertiku." (H.R. Muslim dari Abi Hurai­rah). Dalam redaksi lain, Rasulullah bersabda: "Barang siapa yang melihat aku dalam mimpi, maka dia benar-benar melihat sesuatu yang benar." (H.R. Muslim dari Abu Qatadah). Dalam riwayat lain disebutkan, barangsiapa yang ser­ing berselawat terhadapku, aku tahu dan aku tentu memberikan syafaat di hari kiamat. Dalam redaksi lain dikatakan, barangsiapa memimpi­kan aku maka aku akan bersamanya di syurga kelak.

Perjumpaan Rasulullah Saw dalam mimpi tentu merupakan dambaan setiap umatnya. Sejumlah ulama khawas menasehatkan jika ingin bermimpi berjumpa dengan Rasulullah maka berdoalah kepada Allah Swt, wujudkan rasa cinta yang sangat mendalam, dan banyak­lah bershalawat terhadapnya. Mimpi berjumpa Rasulullah memiliki banyak bentuk, mulai dari melihat anggota badan Rasulullah Saw secara samara-samar, sampai menjumpainya secara utuh, bahkan berkomunikasi (batin) dengannya. Mimpi berjumpa dengan Rasulullah merupakan kenikmatan tersendiri. Dalam biografi para wali, Jami' Karamat al-Auliya' (dua jilid) karya Yusuf Ismail Nabhani, di antara 549 wali, ada banyak di antaranya disebutkan pernah dan sering ber­jumpa dengan Rasulullah Saw.

Imam Al-Gazali (1058-1111 M) mempunyai pengalaman ketika ditanya salahseorang mu­ridnya, kenapa engkau sering mengutip hadis-hadis Ahad (tidak populer) di dalam kitab Ihya' 'Ulumud Din, lalu ia menjawab, saya tidak per­nah menulis satu hadis di dalam buku ini sebe­lum saya konfirmasikan kepada Rasulullah. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA