Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

MANUVER KUBU NEOLIB

Setelah KPK Lumpuh, Mereka Berani Muncul Lagi...

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Senin, 06 Juli 2015, 00:20 WIB
<i>Setelah KPK Lumpuh, Mereka Berani Muncul Lagi...</i>
adhie m. massardi
rmol news logo Setelah dua komisionernya (Abraham Samad dan Bambang Widjojanto) bisa disingkirkan dengan mudah, secara politik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebenarnya sudah lumpuh.
 
Menurut Adhie M. Massardi, otak di balik pelumpuhan KPK sesungguhnya bukan Komjen Budi Gunawan atau orang-orang yang sukses menganulir status tersangka versi KPK di ranah pra-preradilan sebagaimana disinyalir para penggiat anti-korupsi yang kurang paham membaca peta korupsi di republik ini.
 
"Ada tangan-tangan tak tampak yang membenturkan KPK dengan Polri, sambil merusak sistem di dalam tubuh KPK sendiri agar lembaga anti-rasuah ini kehilangan integritas dan martabatnya di mata publik," ungkap koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB.) ini kepada Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta (Senin, 7/7).
 
Adhie menenggarai, yang paling diuntungkan dari lumpuhnya KPK adalah orang-orang yang secara struktural terlibat dalam mega skandal korupsi rekayasa bailout Bank Century (2008) yang merugikan keuangan negara lebih dari Rp 6,7 triliun.
 
"Pergantian rezim, yang selama ini melindungi mereka dari cengkeraman tangan-tangan hukum kini mulai mengendur. Sisa-sisa kekuatan rezim masa lalu itulah, yang menyusup ke Istana penguasa baru (Jokowi), dipakai untuk menggembosi KPK dari dalam," tutur Jubir Presiden era pemerintahan Gus Dur ini.
 
"Lihat saja, setelah KPK sudah tak bergigi lagi, mereka berani muncul kembali ke panggung politik kekuasaan. Raden Pardede, Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang bertanggungjawab atas penggelontoran uang negara ke Bank Century, malah berhasil masuk Istana, berada di antara 11 ekonom yang diundang Presiden Joko Widodo (29/6)."
 
Sementara Darmin Nasution, Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang merupakan pelaksana di lapangan atas rekayasa bailout Bank Century, dan Sri Mulyani Indrawati, yang ketika skandal itu berlangsung menjabat Menteri Keuangan, disebut-sebut bakal masuk kabinet Jokowi lewat proses reshuffle.
 
Meskipun sudah memiliki hampir semua bukti kejahatan korupsi kerah putih Bank Century, KPK memang nyaris tak bisa menyentuh tokoh-tokoh di balik skandal Century. Padahal setelah Boediono tidak jadi wapres, penuntasan skandal Century seharusnya bisa mulai berjalan.
 
"Kini, setelah KPK melemah, bahkan pergantian komisionernya diproses di Istana, skandal mega korupsi Century bisa betul-betul lenyap ditelan bumi. Tak mengherankan bila tokoh-tokoh pelakunya bisa kembali berjaya. Ini benar-benar membahayakan republik," pungkas Adhie.  [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA