BERKAH RAMADHAN (29)

Jangan Plin-plan

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/nasaruddin-umar-5'>NASARUDDIN UMAR</a>
OLEH: NASARUDDIN UMAR
  • Rabu, 01 Juli 2015, 09:10 WIB
Jangan Plin-plan
NASARUDDIN UMAR
SALAH seorang sahabat Nabi, Ibn Mas'ud r.a. mene­gur seseorang: "Janganlah kamu menjadi imma’ah! Lalu ditanya apakah imma'ah itu? Dijawab oleh Ibn Mas'ud: "Imma'ah ialah orang-orang yang tidak punya pendirian, orang yang angin-anginan". Sebagai sahabat setia Nabi, pasti prilaku seperti ini juga sesuatu yang tidak disukai Nabi. Sesungguhnya ima'ah bisa men­jadi nama lain dari munafik, karena memiliki unsur persamaan, yaitu menguntungkan diri sendiri dan berpotensi merugikan orang lain. Sifat kemunafikan itu sendiri diancam dalam Al-Qur'an dengan neraka paling jahanam.

Sifat plin-plan sudah merupakan fenome­na kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat kita. Kita bisa menjumpai di mana-mana. Bu­lan ini atau minggu ini masih berpendirian Atetapi bulan atau minggu berikutnya berpendi­rian lain lagi. Bahkan hari ini berpenderian B keesokan harinya berganti pendirian lagi. Yang lebih memprihatinkan, dalam waktu bersamaan ia memiliki dua atau lebih pendirian. Jika ber­jumpa si A, ia menjadi bagian si A, di tempat berbeda berjumpa si B maka ia menjadi pen­dukung berat si B, dan pada kesempatan lain berjumpa si C ia tampil sebagai teman terde­pan si B. Orang-orang seperti ini lebih berba­haya dari orang munafiq. Orang ini berpotensi menjadi tukang adu-domba (al-namimah). Satu saja orang seperti ini bisa merusak tatanan masyarakat, apalagi jika lebih dari satu orang. Kehadiran orang-orang seperti ini sangat me­nyedot energi. Itulah sebabnya mungkin Allah Swt mengutuk orang seperti ini dan menem­patkannya di neraka paling sadis: "Inna al-mu­nafiqin fi al-darq al-asfal min al-nar" (Sesung­guhnya orang-orang munafiq ditempatkan di neraka paling bawah/Q.S. al-Nisa'/4:145).

Perilaku imma'ah dengan tegas juga dicela Rasulullah Saw dalam sabdanya: "Orang yang paling dibenci Allah ialah pengadu domba, pe­rusak hubungan antara sesama dan orang yang mencari cacat orang lain yang tidak ber­salah" (H.R. Ahmad). Dalam hadis lain ditegas­kan: "Barang siapa yang bermuka dua di dunia maka ia akan mempunyai lidah bercabang dari api neraka di akhirat" (H.R. Abu Daud). Tegas­nya, orang-orang munafik sangat buruk citran­ya dalam Al-Qur'an dan hadis. Dampak sosial orang ini sangat buruk. Orang-orang seperti ini tega membangun "istana" di atas puing-puing kehancuran orang lain. Ia berpotensi mening­galkan kawan di tengah jalan, bahkan mungkin berbalik "membalas air susu dengan air tuba". Ironisnya, orang-orang yang sudah terjangkiti penyakit sosial seperti ini dia tidak pernah sa­dar akan keburukan perbuatannya. Semuanya dipandang wajar dan sah. Mukanya seperti set­ebal tembok. Ia tidak punya rasa malu. Orang-orang plin-plan dikategorikan sebagai mayat berjalan, karena nilai utama hidup itu ialah ber­pegang kepada keyakinan dan rasa malu.  ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA