"Itu kan jadi pertanyaan. Karena dalam 2-3 hari ini (Tjahjo) aktif (berbicara) di media massa," ungkap pollster Kedai Kopi (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia), Hendri Satrio, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, pagi ini.
Selain mengungkap adanya menteri yang mengecilkan Presiden Joko Widodo, Tjahjo sebelumnya juga bereaksi keras atas kritik yang disampaikan tokoh PAN Amien Rais kepada pemerintahan Joko Widodo.
Hendri menilai Tjahjo tidak pada tempatnya menjawab kritik mantan Ketua MPR tersebut. Yang lebih tepat mengomentari pernyataan Amien Rais itu adalah Staf Khusus Presiden.
"Akhirnya publik melihat ada menteri-menteri Jokowi yang anti kritik," ucap pengamat yang juga dosen Universitas Paramadina ini.
Menurutnya, manuver Tjahjo yang terkesan membela Jokowi tersebut supaya dilihat sebagai orang yang loyal kepada Presiden. Hal itu juga menandakan Tjahjo takut dipecat Jokowi. "Akhirnya orang berpikir seperti itu. Motifnya Tjahjo itu harus ditelusuri," tandasnya.
Sebelumnya Amien Rais mengatakan perlunya Presiden Jokowi mengocok ulang kabinet. Kocok ulang kabinet harus dilakukan antara lain terhadap tim ekonomi Kabinet Kerja. Hal ini kata dia, untuk menyelesaikan persoalan ekonomi Indonesia yang tak kunjung membaik.
"Reshuffle lebih cepat lebih baik. Jangan sampai Jokowi seperti burung unta, yang kalau melihat bahaya justru memasukkan kepalanya ke dalam pasir dan tidak ingin melihat bahaya itu," jelas Amien.
Tjahjo menyesalkan pernyataan Amien tersebut. "Kalau sekelas tokoh nasional menyampaikan pernyataan yang tidak mendidik masyarakat, itu sangat disayangkan," sesal Tjahjo.
[zul]
BERITA TERKAIT: