BERKAH RAMADHAN (26)

Optimislah!

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/nasaruddin-umar-5'>NASARUDDIN UMAR</a>
OLEH: NASARUDDIN UMAR
  • Minggu, 28 Juni 2015, 10:55 WIB
Optimislah!
NASARUDDIN UMAR
OPTIMISME adalah seruan utama semua agama. Opti­misme biasa juga diistilah­kan dengan pengharapan (raja') memiliki beberapa makna. Bisa berari hara­pan, angan-angan, dan bisa juga berarti takut. Raja' da­lam arti harapan, yakni rasa optimisme seorang ham­ba setelah melakukan bernagai ketaatan dan seara maksimal telah berusaha menghindar­kan diri dari segala larangan. Harapan seper­ti ini adalah harapan yang terpuji sebagaima­na ayat disebutkan di atas. Ada juga harapan dalam arti angan-anagn, yang dalam bahasa Arab biasa diistilahkan dengan al-tamanna, konotasinya negatif. Al-tamanna hanya meng­habiskan waktu untuk menghayal dan beran­gan-angan tanpa diiringi usaha yang kongkrit. Nabi menela orang-orang yang suka meman­jangkan angan-angan dan banyak menghay­al, sebagaimana sabdanya: "Sesungguhnya yang paling kukhawatirkan atas umatku adalah mengumbar hawa nafsu dan panjang harapan. Mengumbar hawa nafsu akan menutupi kebe­naran dan panjang harapan akan melupakan akhirat". Dalam hadis lain disebutkan "Aku ada sebagaimana dalam prasangka hamba-Ku, Aku bersamanya jika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam hatinya, Aku mengingat­nya dalam Diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di ten­gah kumpulan orang banya, maka Aku meng­ingatnya dalam kumpulan orang banyak yang lebih baik dari itu. Jika ia mendekati-Ku sejarak satu jengkal, Aku mendekatinya sejarak satu hasta. Jika ia mendekati-Ku sejarak satu hasta, Aku mendekatinya sejarak sedepa. Jika ia da­tang kepada-Ku dengan berjalan, Aku datang kepedanya dengan berlari."

Raaja’ bisa juga berarti takut, seperti firman Allah Swt: Mengapa kamu tidak takut akan ke­besaran Allah? (QS. Nuh/71: 13). Menurut ka­langan ahli tasawuf, pengharapan ialah meng­gantungkan hati pada sesuatu yang dicintai agar terjadi di masa yang akan datang. Raja' diartikan dengan kepercayaaan atas kemurah­an Yang Maha Pemurah, mendekatkan hati ke­pada kemahalembutan Tuhan, menyenangkan hati dengan adanya janji baik, atau hidupnya hati dengan penuh harapan.

Raja' dalam tulisan ini lebih ditekankan ke­pada makna pandangan keluasan rahmat Allah SWT. Optimisme tidak akan terwujud tanpa di­sertai rasa takut, sebagaimana rasa takut juga tak akan terwujud tanpa disertai harapan. Iba­rat sepasang sayap, keduanya tak dapat dipi­sahkan, harapan tanpa rasa takut, akan hilang esensinya. Rasa takut tanpa harapan, esensin­ya akan terbengkalai dan melahirkan sikap pu­tus asa dari rahmat Allah. Oleh karena itulah, sebagian ahli hakekat mengatakan, rasa takut dan harapan adalah seperti sepasang suami is­teri, salah satu pihak tak berguna tanpa kerja sama antarkeduanya.

Bagaikan sepasang sayap, jika keduanya sei­rama dan berfungsi normal maka burung akan terbang dengan seimbang. Jika salah satu say­apnya berat, maka terbangnya akan mengalami gangguan. Jika kedua sayapnya hilang, maka burung itu akan jatuh dan jadilah seperti bang­kai. Idealnya jika kita merasa perfect, ketaatan sudah dipenuhi dan perbuatan dosa sudah di­jauhi maka mood seseorang wajar merasa opti­mis berharap dengan penuh optimis. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA