Tak hanya Jokowi, masyarakat juga sudah melihat kinerja para pembantu Presiden tersebut. "Publik juga bisa menilai," ungkap pengamat politik Andar Nubowo kepada
Kantor Berita Politik RMOL (Rabu, 24/6).
Dia menjelaskan, para menteri yang kerap membuat blunder dan gagap dalam merespons tuntutan publik sudah sewajarnya dicopot. Misalnya, Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdjiatno.
"Pak Tedjo kerap menyampaikan pernyataan blunder, tidak membangun komunikasi publik yang baik sehingga menimbulkan salah paham. Ini mendegradasi pemerintahan Jokowi," ulas Andar.
"Ada juga menteri yang mengatakan dollar menguat terhadap rupiah berkah bagi kita. Ini jelas pembodohan," sambung Direktur Eksekutif IndoStrategi ini.
Andar mengingatkan, Jokowi jangan terpaku pada menteri yang dari partai atau tidak dalam membuat keputusan. Karena ada juga menteri profesional yang bermasalah.
"Misalnya ada menteri dalam raker dengan DPR, sampai menggebrak meja. Itu menandakan yang profesional tapi belum tentu mempunyai kemampuan politik yang cukup baik," imbuh Andar menyinggung Menteri ESDM Sudirman Said yang dalam sebuah rapat dengan Komisi VII DPR disebut emosi hingga menggebrak meja.
[zul]
BERITA TERKAIT: